- Khusus Tank Leopard digunakan oleh 20 negara besar (14.3 % dari total MBT), mulai dari Australia, Austria, Brazil, Canada, Chili, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Indonesia, Italy, Lebanon, Norwegia, Polandia, Portugal, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, sampai Turki.
- Dari 20 negara tsb, HANYA 3 (15 %) yang memiliki Padang Pasir. 85 % dari negara2 tsb TIDAK MEMILIKI Padang Pasir.
- Sekalipun berat Tank Leopard +/- 60 Ton, TEKANAN JEJAK pada tanah hanya 0.8 kg/cm2 atau 8.9 Ton/m2. TEKANAN JEJAK ini relatif sama dng Tank AMX-13 (Berat 14.5 Ton) & Scorpion (Berat 8 Ton).
- Dengan TEKANAN JEJAK 8.9 Ton/m2, Tank Leopard SANGAT MEMENUHI syarat gunakan Jalan Kelas 1 & 2 di Indonesia (Perda : MUATAN SUMBU TERBERAT di jalan Kelas ini bisa lebih dari 8 Ton/m2).
- BEBAN TERBAGI RATA Tank Leopard (q = 2.38 kNm2) masih lebih kecil dari Jembatan Kelas A & B (q = 4.46 kNm2) di Indonesia (lebar 6m, panjang 40m).
- Tank Leopard mampu manuver off road, di permukaan berlumpur, di sungai dng kedalaman < 4m.
- Batalyon Kavaleri 1 Kostrad, Cijantung (total 41).
* 13 Leopard 2A4.
* 28 Leopard 2 RI. - Batalyon Kavaleri 8 Kostrad, Pasuruan (total 41).
* 28 Leopard 2A4.
* 13 Leopard 2 RI. - Pusat Pendidikan Kavaleri, Padalarang (total 4).
* 3 Leopard 2 RI.
* 1 Leopard 2A4. - Kompi Kavaleri CAMB, Sentul.
* 13 Leopard 2 RI. - Kompi Kavaleri Pusat Latihan Pertempuran, Baturaja (total 4).
* 4 Leopard 2 RI.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD