Kegiatan terselubung berbentuk operasi clandestine (gerakan rahasia atau gerakan bawah tanah), maupun terang-terangan seperti intervensi asing di wilayah kedaulatan dan intrusi asing terhadap wilayah terluar khususnya di laut dan udara masih berpotensi terjadi pada saat ini dan masa mendatang. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Strahan Kemhan) Mayjen TNI Sonny E.S. Prasetyo, M.A saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Ditjen Strahan Kemhan, Rabu (5/3), di Kemhan, Jakarta.
Saat ini di lingkup domestik telah terjadi peningkatan ancaman terhadap keutuhan wilayah dan kesatuan nasional (national unity). Hal ini berimbas kepada menurunnya keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan. Ancaman tradisional dalam bentuk invasi militer secara terbuka memang kecil kemungkinannya namun tidak dapat diabaikan begitu saja. Di samping itu, ancaman tradisional yang berbasis teknologi justru semakin mengemuka seperti Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang dipergunakan oleh negara-negara maju untuk mendukung kepentingannya di wilayah kedaulatan negara lain tanpa adanya sanksi atau protes masyarakat internasional.
Ancaman lainnya adalah ancaman di dunia maya atau cyber threat baik yang dilakukan oleh non-state actor atau oleh negara-negara maju secara terselubung. “Kita telah memasuki era peperangan dimensi kelima yaitu dimensi dunia maya selain dimensi darat, laut, udara dan ruang angkasa,” tegas Dirjen Strahan.
Lebih lanjut Dirjen Strahan mengungkapkan realita dan kecenderungan dari potret perkembangan lingkungan strategis tersebut manakala tidak dikelola dengan baik semuanya akan berujung pada masalah pertahanan dan keamanan nasional. Untuk menyikapi hal tersebut maka kebijakan Ditjen Strahan harus dipedomani dalam melaksanakan sasaran program kerja dan anggaran Ditjen Strahan Kemhan TA. 2014.
Maksud diselenggarakannya Rakornis Strahan ini adalah untuk mensosialisasikan program kerja dan anggaran Ditjen Strahan Kemhan TA. 2014 dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dengan para pemangku penyelenggara pertahanan negara dalam rangka mendukung kelancaran tugas Ditjen Strahan Kemhan.
Rakornis ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut Rapat Pimpinan Pertahanan (Rapimhan) Kemhan tahun 2014 untuk menyampaikan kebijakan pertahanan negara dan untuk menyamakan persepsi dengan para pemangku penyelenggaraan pertahanan negara dalam rangka mendukung kelancaran tugas Ditjen Strahan Kemhan TA. 2014.
Dalam rakornis ini, Dirjen Strahan selaku narasumber memberikan pandangan tentang strategi Pertahanan Negara sebagai salah satu produk-produk strategis Kemhan, presentasi dari para Direktur Ditjen Strahan Kemhan dilanjutkan dengan pendalaman dan tanya jawab serta penekanan Dirjen Strahan Kemhan.
Hadir dalam Rakornis ini yaitu pejabat eselon I - II di Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan serta pejabat kementerian/lembaga terkait dan mahasiswa UNHAN Indonesia. Adapun tema yang diangkat adalah, “Implementasi Kebijakan Pertahanan Negara di Bidang Strategi Pertahanan Guna Mendukung Kontinuitas Kebijakan Pembangunan Pertahanan Negara”.
Saat ini di lingkup domestik telah terjadi peningkatan ancaman terhadap keutuhan wilayah dan kesatuan nasional (national unity). Hal ini berimbas kepada menurunnya keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan. Ancaman tradisional dalam bentuk invasi militer secara terbuka memang kecil kemungkinannya namun tidak dapat diabaikan begitu saja. Di samping itu, ancaman tradisional yang berbasis teknologi justru semakin mengemuka seperti Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang dipergunakan oleh negara-negara maju untuk mendukung kepentingannya di wilayah kedaulatan negara lain tanpa adanya sanksi atau protes masyarakat internasional.
Ancaman lainnya adalah ancaman di dunia maya atau cyber threat baik yang dilakukan oleh non-state actor atau oleh negara-negara maju secara terselubung. “Kita telah memasuki era peperangan dimensi kelima yaitu dimensi dunia maya selain dimensi darat, laut, udara dan ruang angkasa,” tegas Dirjen Strahan.
Lebih lanjut Dirjen Strahan mengungkapkan realita dan kecenderungan dari potret perkembangan lingkungan strategis tersebut manakala tidak dikelola dengan baik semuanya akan berujung pada masalah pertahanan dan keamanan nasional. Untuk menyikapi hal tersebut maka kebijakan Ditjen Strahan harus dipedomani dalam melaksanakan sasaran program kerja dan anggaran Ditjen Strahan Kemhan TA. 2014.
Maksud diselenggarakannya Rakornis Strahan ini adalah untuk mensosialisasikan program kerja dan anggaran Ditjen Strahan Kemhan TA. 2014 dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dengan para pemangku penyelenggara pertahanan negara dalam rangka mendukung kelancaran tugas Ditjen Strahan Kemhan.
Rakornis ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut Rapat Pimpinan Pertahanan (Rapimhan) Kemhan tahun 2014 untuk menyampaikan kebijakan pertahanan negara dan untuk menyamakan persepsi dengan para pemangku penyelenggaraan pertahanan negara dalam rangka mendukung kelancaran tugas Ditjen Strahan Kemhan TA. 2014.
Dalam rakornis ini, Dirjen Strahan selaku narasumber memberikan pandangan tentang strategi Pertahanan Negara sebagai salah satu produk-produk strategis Kemhan, presentasi dari para Direktur Ditjen Strahan Kemhan dilanjutkan dengan pendalaman dan tanya jawab serta penekanan Dirjen Strahan Kemhan.
Hadir dalam Rakornis ini yaitu pejabat eselon I - II di Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan serta pejabat kementerian/lembaga terkait dan mahasiswa UNHAN Indonesia. Adapun tema yang diangkat adalah, “Implementasi Kebijakan Pertahanan Negara di Bidang Strategi Pertahanan Guna Mendukung Kontinuitas Kebijakan Pembangunan Pertahanan Negara”.
Sumber : Kemhan
0 comments:
Post a Comment