
Bagai cerita kucing dan tikus, begitu gambaran persoalan perbatasan klaim teritori Indonesia dan Malaysia di wilayah Ambalat Kalimantan Utara. Ketika kucing mempertajam mata telinganya dengan mendatangkan 1 flight jet tempur ke Tarakan, maka si tikus bersembunyi sambil bersiasat. Atau sekali dua kali melempar drone ke Sebatik dan Ambalat untuk menguji ketajaman radar Indonesia. Nah begitu flight jet tempur Indonesia kembali ke home base si tikus kembali berpesta dengan berlagak sebagai jagoan.
Demikian juga dengan patroli laut oleh KRI. Jika KRI yang berpatroli berjenis fregat atau korvet, si tikus tiarap atau balik badan. Tetapi jika KRI berlabuh di Tarakan untuk isi ulang logistik maka tikus tadi keluar sarang...