Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan unjuk kekuatan alat utama sistem
senjata dalam perayaan HUT TNI ke-69 di Dermaga Ujung Armatim, Surabaya,
Jawa Timur pada 6-7 Oktober 2014.
"Kita akan show of force pada HUT TNI nanti. Ini Sebagai
wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat," kata Panglima
TNI Jenderal TNI Moeldoko setelah membuka kejuaraan lomba unjuk gelar
dan konser harmoni piala Panglima TNI 2014 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI,
Selasa.
Moeldoko mengatakan, unjuk kekuatan alutsista pada saat HUT TNI
untuk menunjukkan kepada dunia internasional kekuatan pertahanan yang
dimiliki Indonesia.
"Kepada semuanya baik di kawasan, internasional maupun dunia. Bahwa
TNI memiliki kekuatan yang cukup. Jadi jangan macam-macam dengan TNI,"
katanya.
Moeldoko mengatakan, dengan kemampuan alutsista yang sudah dimiliki
dan digelar secara bersamaan, juga sekaligus membuktikan
pertanggungjawaban kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Pertanggungjawaban selama kepemimpinan beliau (SBY) kepada
masyarakat. Panglima TNI memamerkan sebagai wujud kekuatan biar prajurit
bangga. Masyarakat bangga memiliki TNI dan memberikan pesan bahwa TNI
memiliki tingkat kekuatan cukup baik," ucapnya.
Terkait perayaan HUT, TNI AL dipastikan akan memperlihatkan tiga kapal perang baru jenis frigate yang masing-masing diberi nama KRI Bung Tomo, KRI Usman Harun dan KRI John Lie.
Dua kapal terakhir yang disebutkan diketahui telah tiba di
Surabaya, menyusul KRI Bung Tomo yang telah bersandar di lokasi lebih
awal.
KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358 dan KRI Usman
Harun-359 merupakan Kapal Perang produksi BAE System Maritime Naval Ship
Inggris yang dibeli oleh pemerintah Indonesia.
Ketiga kapal ini memiliki spesifikasi berat 1.940 ton dengan
panjang keseluruhan 95 meter, lebar 12,8 meter menggunakan tenaga
penggerak mesin 4 X Man B&W ruston diesel engine yang dapat memacu
kecepatan mencapai 30 knot dengan daya jelajah 9.000 km.
Adapun persenjataan dimiliki ketiga kapal ini antara lain meriam
Oto Melara 76 mm, dua meriam MSI Defence DS 30 B REMSIG 30 mm, peluncur
triple BAE System kaliber 324 mm yang berfungsi untuk perang atas air,
enam belas tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA
VLS Mica (BAE System), dua tabung peluru kendali MBDA (Aerospatiale)
MM-40 Block II Exoxet.
Selain itu, dilengkapi pula perangkat "sensor elektro optic weapon
director" bernama Radamec 2500 yang dapat memantau lima sasaran
sekaligus dari jarak 18.000 meter.
Sementara itu, TNI Angkatan Udara memamerkan seluruh kekuatan
udaranya yang terdiri dari pesawat helikopter, pesawat angkut, pesawat
latih maupun pesawat tempur serta unsur Kohanudnas dan Paskhas.
Pesawat helikopter terdiri dari pesawat Bell G-47 Solloy, EC 120
Colibri, SA-330 Puma dan NAS-332 Super Puma. Pesawat angkut terdiri dari
Cassa-212, CN-235, CN-235 Maritime Patrol, CN-295, C-130 Hercules,
Boeing 737-200 Maritime Patrol, Boeing 737-200 VIP, dan Being 737-400
VIP.
Sedangkan pesawat latih terdiri dari C-34 Charly, Grob G-120 TP-A,
dan KT-1B Wong Bee. Sedangkan unsur pesawat tempur terdiri dari EMB-314
Super Tucano, F-5 Tiger II, Hawk 109/209, F-16 A/B, F-16 C/D, T-50
Golden Eagle dan SU-27/30 Sukhoi.
Sementara Kohanudnas menampilkan Radar C-MOG, radar cuaca mobil,
dan ATC mobil, serta Korpaskhas menampilkan Satuan antiteror Den
Bravo90, Rudal Hunter, Rudal QW serta senjata teranyar Skyshield Misille
Gun 35 mm MK-2.
TNI Kuat, Jangan Macam-Macam
TNI akan merayakan HUT ke-69 pada 7 Oktober 2014 di Surabaya dengan
memamerkan berbagai jenis alat utama sistem senjata (alutsista) dari
semua angkatan. Pamer kekuatan TNI dimaksudkan untuk memberi peringatan
ke negara lain soal kekuatan militer Indonesia.
“Harus Pamer kekuatan dong. Pamer kekuatan kepada semuanya. Bahwa TNI
saat ini memiliki kekuatan yang cukup, jangan macam-macm,” kata
Moeldoko kepada wartawan di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta
Timur, Selasa (30/9/2014).
Dijelaskan Moeldoko, pamer alutsista di HUT TNI ke-69 di Surabaya
sebagai wujud pertanggungjawaban TNI di bawah pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada masyarakat. Selain itu, untuk
unjuk kemampuan agar para prajurit TNI dan masyarakat ikut bangga dengan
TNI.
“Sekaligus sebagai show off. Terus terang saya katakan. Kita harus pamer kekuatan dong,” imbuh sang jenderal bintang 4 tersebut.
Perayaan HUT TNI yang menelan biaya hingga Rp 20 miliar itu akan
digelar di Ujung Dermaga Surabaya pada 7 Oktober mendatang. Akan ada 18
ribu personel TNI yang mengikuti kegiatan itu.
Presiden SBY dan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan
akan hadir. TNI akan menampilkan berbagai atraksi kekuatan besar-besaran
dalam kegiatan itu.