Karimunjawa:
Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role
Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa,
Jawa Tengah, Minggu, 28 September 2014. Latihan tersebut bagian dari
penyambutan KRI John Lie (JOL)-358 dan KRI Usman Harun (USH)-359 yang
selanjutnya akan bergabung dengan KRI Bung Tomo (TOM)-357 di jajaran
Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI wilayah Timur
(Koarmatim) TNI AL. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ip. (Metrotvnews.com)
KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358 dan KRI Usman Harun-359 merupakan
Kapal Perang produksi BAE System Maritime Naval Ship Inggris yang dibeli
oleh pemerintah Indonesia. KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358 dan KRI
Usman Harun-359 tiba di Indonesia setelah menempuh perjalanan mengarungi
samudera sejauh 9.740 mil laut dengan masing-masing membawa 87 ABK
Perwira, Bintara dan Tamtama serta 5 orang sipil warga negara asing
sebagai teknisi kapal.
Ketiga kapal frigat ringan ini masing-masing bertonase 1.940 ton dengan panjang 95 m, lebar 12,8 m, dengan propulsi 4X mesin diesel Man B&W Ruston yang memberikannya kecepatan hingga 30 knot dan daya jelajah 9.000 km
Untuk persenjataan, ketiganya mengusung Meriam Oto Melara 76 mm, dua meriam MSI Defence DS 30 B REMSIG 30 mm, Peluncur Triple BAE System kaliber 324 mm untuk perang atas air, enam belas tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA VLS Mica (BAE System), dua tabung peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Serta dilengkapi juga dengan Radamec 2500 yang merupakan perangkat sensor elektro optic weapon director, dimana alat ini dapat disetting multi mode auto tracker, yaitu lima sasaran dapat dipantau sekaligus dari jarak 18.000 meter.
Ketiga kapal frigat ringan ini masing-masing bertonase 1.940 ton dengan panjang 95 m, lebar 12,8 m, dengan propulsi 4X mesin diesel Man B&W Ruston yang memberikannya kecepatan hingga 30 knot dan daya jelajah 9.000 km
Untuk persenjataan, ketiganya mengusung Meriam Oto Melara 76 mm, dua meriam MSI Defence DS 30 B REMSIG 30 mm, Peluncur Triple BAE System kaliber 324 mm untuk perang atas air, enam belas tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA VLS Mica (BAE System), dua tabung peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Serta dilengkapi juga dengan Radamec 2500 yang merupakan perangkat sensor elektro optic weapon director, dimana alat ini dapat disetting multi mode auto tracker, yaitu lima sasaran dapat dipantau sekaligus dari jarak 18.000 meter.
Sumber (detik.com)
0 comments:
Post a Comment