Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai Indonesia memerlukan pertahanan yang baik. Baginya, negara yang berdaulat memerlukan pertahanan yang tangguh. Karena itu, sangatlah penting mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan mengenai pertahanan.
Hal itu disampaikan usai meninjau alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Laut, di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13 /3). Ia sempat memimpin rapat Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), di kawasan dermaga tersebut. “Dengan pertahanan yang baik, dunia akan lebih damai," katanya, Rabu (12/3).
Presiden mengatakan modernisasi alutsista penting dan relevan dalam hal konteks strategis. Saat ini telah dimulai industri strategis dan pertahanan milik swasta/BUMN yang mendukung modernisasi alutsista. Meskipun demikian, Presiden SBY mengingatkan, agar semua ini harus dari kebijakan yang benar, rencana yang benar, dan alokasi anggaran yang tepat.
Indonesia, lanjutnya, tidak boleh kalah dengan industri pertahanan negara lain. Ia pun mengajak seluruh elemen terkait untuk menjadikan industri pertahanan yang kompetitif dan tidak menjadikan kebijakan terkait modernisasi alutsista dikaitkan dengan politik. “Bangsa ini harus bersatu,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Presiden SBY menyampaikan apresiasinya atas kemampuan TNI melakukan modernisasi pertahanan. Menurutnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang menggembirakan karena sudah agak lama Indonesia tidak melakukan modernisasi alutsista.
Menurut Presiden SBY, krisis ekonomi yeng terjadi beberapa waktu lalu merupakan salah satu penyebab Indonesia belum dapat membangun alutsista. Namun, kini dapat terlihat bagaimana Indonesia melakukan modernisasi alutsista baik darat,laut dan udara.
“Kita tidak ingin berperang, namun jika harus bertempur dan pertahankan kedaulatan, kita sudah siap,” tegas Presiden SBY.
Sumber : Republika
0 comments:
Post a Comment