Rusia berencana mengajak Indonesia untuk bergabung dalam kerja sama ekonomi di Eropa Timur. Kerja sama kedua negara dinilai akan memberikan manfaat yang besar.
"Ini akan menjadi sebuah kerja sama yang baik bagi Indonesia dan Rusia dalam sebuah komunitas ekonomi yang besar,” tutur Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y Galuzin dalam konferensi pers di kediaman dinasnya, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Belarusia dan Kazakhstan juga merupakan negara yang sudah bergabung dalam komunitas ekonomi tersebut. Seperti diketahui Indonesia sempat menjauh dari pasar Eropa Timur karena menganggap pasar di kawasan itu sudah menjadi pasar non-tradisional.
Galuzin memang mengakui Rusia tidak memiliki pasar tradisional tetapi dirinya mengatakan bahwa sejumlah negara yang menjadi partner mereka masih memiliki pasar tradisional tersebut. Sehingga dengan begitu Indonesia tetap bisa melakukan kerja sama dengan Rusia dan sejumlah partnernya.
Saat ini Rusia sudah melakukan banyak komunikasi untuk meningkatkan kerja sama tersebut dengan Indonesia. Sekadar informasi hubungan Indonesia dan Rusia memang lebih besar dalam bilateral pertahanan.
"Ini akan menjadi sebuah kerja sama yang baik bagi Indonesia dan Rusia dalam sebuah komunitas ekonomi yang besar,” tutur Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y Galuzin dalam konferensi pers di kediaman dinasnya, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Belarusia dan Kazakhstan juga merupakan negara yang sudah bergabung dalam komunitas ekonomi tersebut. Seperti diketahui Indonesia sempat menjauh dari pasar Eropa Timur karena menganggap pasar di kawasan itu sudah menjadi pasar non-tradisional.
Galuzin memang mengakui Rusia tidak memiliki pasar tradisional tetapi dirinya mengatakan bahwa sejumlah negara yang menjadi partner mereka masih memiliki pasar tradisional tersebut. Sehingga dengan begitu Indonesia tetap bisa melakukan kerja sama dengan Rusia dan sejumlah partnernya.
Saat ini Rusia sudah melakukan banyak komunikasi untuk meningkatkan kerja sama tersebut dengan Indonesia. Sekadar informasi hubungan Indonesia dan Rusia memang lebih besar dalam bilateral pertahanan.
Harapan Pada Presiden Baru Indonesia
Duta Besar Rusia, Mikhail Y Galuzin menaruh harapan kepada calon pemimpin baru Indonesia. Hal tersebut dia sampaikan mengingat Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014.
“Saya berharap ke depannya akan tetap ada kelanjutan hubungan positif antara Indonesia dan Rusia,” ujar Galuzin dalam konferensi pers di kediaman dinasnya, Selasa (24/6/2014).
Galuzin mengakui, dirinya juga mengikuti debat kandidat yang dilakukan oleh dua calon presiden dan wakil presiden Indonesia selama ini. Namun, ketika dirinya menolak untuk menjelaskan pandangannya terhadap kedua calon tersebut.
Segala harapan dari tiap negara kerap muncul dalam momen pergantian presiden dalam sebuah negara. Mengingat setiap perubahan pemimpin negara pasti berdampak kepada sebuah kebijakannya.
Selama ini hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia lebih difokuskan kepada sektor pertahanan. Untuk meningkatkan hubungan tersebut Rusia pun mengajak Indonesia untuk bergabung ke dalam pasar ekonomi Eropa Timur. Mengingat Indonesia sempat menjauhi pasar kawasan tersebut karena pasar Eropa Timur sudah dianggap non-tradisonal.
“Saya berharap ke depannya akan tetap ada kelanjutan hubungan positif antara Indonesia dan Rusia,” ujar Galuzin dalam konferensi pers di kediaman dinasnya, Selasa (24/6/2014).
Galuzin mengakui, dirinya juga mengikuti debat kandidat yang dilakukan oleh dua calon presiden dan wakil presiden Indonesia selama ini. Namun, ketika dirinya menolak untuk menjelaskan pandangannya terhadap kedua calon tersebut.
Segala harapan dari tiap negara kerap muncul dalam momen pergantian presiden dalam sebuah negara. Mengingat setiap perubahan pemimpin negara pasti berdampak kepada sebuah kebijakannya.
Selama ini hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia lebih difokuskan kepada sektor pertahanan. Untuk meningkatkan hubungan tersebut Rusia pun mengajak Indonesia untuk bergabung ke dalam pasar ekonomi Eropa Timur. Mengingat Indonesia sempat menjauhi pasar kawasan tersebut karena pasar Eropa Timur sudah dianggap non-tradisonal.
Sumber : Sindo
0 comments:
Post a Comment