Duta Besar Indonesia untuk Australia, Najib Riphat Kesoema, mengatakan, dia akan bekerja lagi di Canberra, sebagai langkah Pemerintah Indonesia untuk menormalkan hubungan dengan Australia.
Najib sebelumnya ditarik dari Canberra, setelah muncul laporan bahwa ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), istri dan pejabat tinggi Indonesia disadap intelijen Australia. Penyadapan yang sejatinya terjadi sekitar 2009 itu dibocorkan oleh mantan kontraktor NSA, Edward Joseph Snowden, yang kini bersembunyi di Rusia dari buruan aparat Amerika Serikat.
Rencananya, Najib akan aktif lagi di Canberra bulan depan. “Presiden (SBY) dan Menteri Luar Negeri (Marty Natalegawa) telah mempertimbangkan hal ini untuk waktu yang lama,” kata Najib, Sabtu (10/5/2014).
Aktifnya kembali Dubes Indonesia untuk Australia, diyakini setelah Perdana Menteri Australia, Tony Abbott menelepon Presiden SBY beberapa hari lalu, setelah Abbott absen dari forum internasional di Bali. Abbott sendiri mengaku menyesal tidak bisa hadir di forum tersebut.
Dalam percakapan telepon itu, seperti dilansir AAP, Abbott ingin berkunjung ke Jakarta bulan Juni 2014. Namun, tanggal pasti kunjungan itu belum ditetapkan pemerintah Australia.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia di Canberra mengatakan pemerintah belum mendapat konfirmasi dari Jakarta perihal diaktifkannya kembali duta besarnya untuk Canberra. ”Kami akan sangat menyambut kembalinya Duta Besar Nadjib ke Australia, ini akan dikonfirmasi lagi oleh pemerintah Indonesia,” bunyi pernyataan departemen itu.
Saturday, May 10, 2014
Dubes RI akan aktif lagi di Australia setelah penyadapan SBY
4:30 AM
rozi
No comments
0 comments:
Post a Comment