Gresik di Jawa Timur terkenal oleh industri semennya. Ternyata, kabupaten ini juga punya pantai yang ramainya tak kalah dengan Ancol. Coba saja berlibur ke Pantai WiSID dan buktikan sendiri kesamaannya dengan pantai paling eksis di Jakarta itu.
Belum banyak yang tahu, kota yang terkenal oleh kue pudak-nya ini juga memiliki pesona pantai yang sangat mengagumkan. Umumnya orang mengenal nama Kota Gresik karena keberadaan industri petrokimia dan semen.
Gresik juga dikenal masyarakat luas sebagai Kota Santri. Sebab, di kota yang kondang dengan kuliner otak-otak bandengnya ini pernah hidup seorang pejuang Islam yang kini makamnya banyak dikunjungi wisatawandan peziarah.
Di Jakarta orang mengenal objek wisata Pantai Ancol, sedangkan di Surabaya wisatawan juga tidak asing dengan Pantai Ria Kenjeran. Gresik pun tidak mau ketinggalan, ada sebuah destinasi berupa pantai yang bukan saja memesona tetapi juga menjadi andalan masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
Bisa dibayangkan kalau suatu destinasi sudah ditetapkan sebagai andalan, tentu pada saat liburan pasti penuh dengan wisatawan. Itu pula yang dialami oleh WiSID (Wisata Segoro Indah Dalegan). WiSID berada di pantai utara Kota Gresik. Objek wisata pantai ini berada di perbatasan antara Kota Gresik dengan Kota Lamongan.
Perjalanan menuju Desa Dalegan, Panceng-Gresik di mana Pantai WiSID berada membutuhkan waktu kira-kira 45 menit bila dimulai dari kawasan sentra industri Manyar Gresik. Dari Kecamatan Manyar inilah kami menyusuri Jalan Daendels di pantai utara Gresik sampai ke Desa Dalegan.
Selama perjalanan, kami menyaksikan usaha pertambakan rakyat yang begitu luas di sebelah kanan-kiri jalan. Tidak mengherankan bila Kota Gresik ini juga potensial dengan usaha budidaya ikan atau udang.
Melewati Kecamatan Bunga, traveler akan disuguhi panorama pesawahan dan perbukitan kapur yang mendominasi kawasan Desa Bunga. Ketika memasuki Desa Dalegan, Anda akan menjumpai penanda WiSID. Dari jalan raya masih perlu 2 kilometer lagi untuk bisa sampai ke objek wisata WiSID.
Memasuki WiSID dikenakan tiket masuk sebesar Rp 6.500 ditambah biaya parkir Rp 2.000. Tentu ini sangat murah bila dibandingkan dengan kesenangan yang akan didapatkan di pantai ini. Selanjutnya Anda bisa bermain sepuasnya di pantai berpasir putih ini.
Di WiSID, wisatawan bisa berenang dengan atau tanpa bantuan ban yang disewakan dengan ongkos yang murah. Ada perahu gowes atau yang dikenal dengan perahu bebek yang siap membawa pengunjung ke tengah laut. Bagi mereka yang hobi menyanyi, pihak pengelola pantai juga menyediakan tempat karaoke keluarga lengkap dengan perangkat sound system-nya.
Pantai WiSID di saat cuaca sedang bersahabat sangat cocok untuk main layang-layang. Menemani buah hati bermain layang-layang dan istana pasir tentu sangat tepat di pantai ini. Ada juga wahana uji adrenalin bagi anak-anak yang berupa jaring tali.
Di sebelah barat pantai dibangun tanggul yang terbuat dari drum-drum berisi semen menjorok ke laut sepanjang kira-kira 500 meter. Kaum muda-mudi biasanya asyik berfoto ria di tempat ini dengan latar belakang panorama pantai.
Pengunjung tak perlu khawatir kelaparan karena di pantai ini tersedia pedagang kaki lima. Di samping itu juga ada warung-warung makanan yang menyajikan beragam menu sesuai selera kita. Di sisi timur pantai terdapat fasilitas arena bermain bagi anak-anak. Ada ayunan, perosotan juga permainan lain yang pasti disukai anak-anak maupun dewasa.
Hari Minggu, saat kami berkunjung ke WiSID objek wisata ini penuh sesak dengan pengunjung. Di pantai inilah warga masyarakat Gresik dan sekitarnya "tumpah ruah" melakukan refreshing demi mengisi liburan. Selain biaya masuk yang relatif murah, WiSID tidak kalah kerennya dengan Ancol di Jakarta maupun Kenjeran di Surabaya.
Letak Geografis
Kecamatan Panceng terletak di ujung paling barat dari Kabupaten Gresik, berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan.
- Sebelah utara langsung menghadap ke Laut Jawa
- sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan
- sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Kecamatan Dukun dan kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik
- sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.
Ibukota kecamatan berada di desa Prupuh yang juga merupakan desa percontohan.
Pembagian Wilayah Administratif
Secara administratif, Kecamatan Panceng terbagi menjadi 14 desa, dengan beberapa desa memiliki beberapa dusun. Adapun nama-nama desa dan dusunnya adalah:
- Desa Doudo
- Desa Wotan
- Desa Petung
- Desa Sukodono
- Desa Serah
- Desa Surowiti, memiliki dua dusun: Dusun Gampeng dan Dusun Panceng
- Desa Sumurber
- Desa Ketanen, memiliki dua dusun: Dusun Lemahireng dan Dusun Sono
- Desa Pantenan
- Desa Siwalan, memiliki dua dusun: Dusun Bejan dan Dusun Siwalan
- Desa Prupuh, memiliki satu dusun: Dusun Sebero
- Desa Dalegan, memiliki tiga dusun: Dusun Mulyorejo (d/h Dusun Belut), Dusun Wonorejo (d/h Mojokopek), dan Dusun Larangan
- Desa Banyutengah
- Desa Campurejo (d/h Desa Camplung), memiliki dua dusun: Dusun Rejodadi (d/h Dusun Mojosir), Dusun Karang Tumpuk
Potensi Daerah
Potensi Alam
Potensi yang terkandung dari Kecamatan Panceng adalah potensi bahari dan potensi darat. Potensi bahari Panceng, yang didukung dengan garis pantai yang cukup panjang menjadikan Kecamatan Panceng menjadi daerah nelayan yang merupakan sentra penangkapan ikan di wilayah Kabupaten Gresik.
Adapun dari potensi daratnya, Kecamatan Panceng memiliki jenis tanah yang sebagian besar berkapur, karena termasuk dalam jalur Pegunungan Kapur Utara. Hal ini membuat tanah Kecamatan Panceng cocok untuk ditanami tanaman yang tidak terlalu membutuhkan air, misalnya jati dan siwalan. Adapun pada beberapa tempat, jenis tanah yang ada terdapat juga tanah aluvial (utamanya di tepi Sungai Bengawan Solo), tanah lempung dan tanah merah di wilayah Timur.
Potensi Wisata
Kecamatan Panceng memiliki dua obyek wisata penting bagi Kabupaten Gresik, yakni:
- Pantai Wisata Dalegan atau sering dikenal dengan Pantai Pasir Putih di Desa Dalegan
- Petilasan Sunan Kalijaga di Dusun Gampeng Desa Surowiti.
Selain kedua obyek wisata tersebut, Kecamatan Panceng juga memiliki daya tarik berupa perbukitan kapur yang sering digunakan sebagai tempat berkemah dan 'outbound', hutan jati yang tersebar dari wilayah Wotan hingga Desa Prupuh, daerah perkebunan mangga Galasari, dan pasar sapi di Dusun Panceng.
Potensi Industri
Potensi industri yang bisa dikembangkan di Kecamatan Panceng adalah industri pupuk dolomit dan industri mebel/pengolahan kayu. Hal ini dikarenakan kesemua itu bahan bakunya mudah didapat di daerah ini. Adapun potensi industri lainnya adalah potensi industri makanan dan minuman, yang mana Kecamatan Panceng sendiri memiliki produk unggulan yakni air legen/nira dan siwalan/ental yang mayoritas produksinya di Dusun Larangan.
Sumber: Wikipedia
0 comments:
Post a Comment