Penguasaan teknoligi roket di Indonesia masih sangat jauh di bawah negara maju. Indonesia mestinya harus mampu mengembangkan teknologi tersebut secara mandiri.
Hal itu diungkapkan Ari Sugeng Budiyanta, Kepala Pusat Teknologi Penerbangan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Selasa (15/04/2014).
Ari mengakui, teknologi roket tidak mudah untuk dikuasai, karena ilmunya rumit dan biayanya mahal. Selain itu, ilmu teknologinya sangat tertutup, tidak seperti teknologi penerbangan lain.
"Semakin rumit karena negara yang telah menguasai teknologi itu tidak mau begitu saja membagi ilmunya," ucapnya.
Menurutnya, untuk bisa memiliki teknologi roket yang mumpuni, Indonesia harus mampu bangkit dan mandiri, tentunya dengan ahli-ahli dari Indonesia.
"Negara maju tidak akan serta merta mau menyerahkan ilmu roketnya ke Indonesia begitu saja," katanya.
Ari memandang, teknologi roket sangat penting bagi negara manapun, tak terkecuali Indonesia. Sebab teknoligi ini memiliki banyak manfaat, seperti untuk kepentingan pertahanan negara dan untuk meluncurkan satelit komunikasi sipil.
Hal itu diungkapkan Ari Sugeng Budiyanta, Kepala Pusat Teknologi Penerbangan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Selasa (15/04/2014).
Ari mengakui, teknologi roket tidak mudah untuk dikuasai, karena ilmunya rumit dan biayanya mahal. Selain itu, ilmu teknologinya sangat tertutup, tidak seperti teknologi penerbangan lain.
"Semakin rumit karena negara yang telah menguasai teknologi itu tidak mau begitu saja membagi ilmunya," ucapnya.
Menurutnya, untuk bisa memiliki teknologi roket yang mumpuni, Indonesia harus mampu bangkit dan mandiri, tentunya dengan ahli-ahli dari Indonesia.
"Negara maju tidak akan serta merta mau menyerahkan ilmu roketnya ke Indonesia begitu saja," katanya.
Ari memandang, teknologi roket sangat penting bagi negara manapun, tak terkecuali Indonesia. Sebab teknoligi ini memiliki banyak manfaat, seperti untuk kepentingan pertahanan negara dan untuk meluncurkan satelit komunikasi sipil.
Sumber : Kompas
0 comments:
Post a Comment