Mayor Inf Warto telah banyak mengukir prestasi serta mengangkat nama
baik TNI Angkatan Darat dalam berbagai event. Perwira Menengah ini
merupakan sosok di balik Sukses Petembak TNI di Kancah Internasional.
Semua
ini didapat dengan kerja keras dan kejujuran. Mayor Warto bukan anak
pejabat atau jenderal, dia lahir sebagai anak buruh tani yang serba
kekurangan.
Masa kecil Warto dihabiskan untuk membantu orang tua
demi membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Saat
menempuh pendidikan mulai dari SD hingga SLTA, berbagai kendala harus
dilaluinya. Biaya sekolah kerap kali tersendat. Bahkan pernah dia
mengalami putus sekolah karena ketiadaan biaya.
Namun Warto muda tak mau menyerah. Dia bekerja sebagai buruh tani pada sebuah lahan milik tetangganya sepulang sekolah.
Pada
tahun 1982 setamat SLTA, Pria kelahiran 1962 ini mendaftarkan diri di
Rindam V/Jayakarta sebagai calon Tamtama TNI AD. Setelah lulus Secata
Warto yang menyandang pangkat Prajurit Dua dipercaya untuk mengemban
tugas di Batalyon Infanteri 328/Kostrad Cilodong.
"Selama
bertugas di Yonif Linud 328/ Kostrad, berbagai kegiatan dijalaninya
dengan penuh rasa tanggungjawab. Aktivitas yang rutin dilakukan di luar
penugasan adalah latihan atletik, olahraga militer, beladiri, menembak,
dan terjun bebas," demikian informasi dari Dinas Penerangan TNI AD.
Di bidang atletik, Warto tergabung dalam pelari jarak menengah dan estafet. Di bidang oramil, seluruh materi oramil dikuasainya.
Di
bidang beladiri karate, dia penyandang Dan-II (sabuk hitam). Saat itu
Warto pernah meraih medali perunggu pada even turnamen antar angkatan di
bidang kumite kelas bebas.
Tuesday, January 27, 2015
Mayor Warto, dulu buruh tani, kini prajurit kebanggaan TNI AD
4:28 PM
rozi
No comments
0 comments:
Post a Comment