Media massa Singapura kembali mengungkit isu nama KRI Usman-Harun
milik TNI AL, ketika armada tempur itu digunakan dalam misi evakuasi
korban pesawat nahas Indonesia AirAsia QZ8501. Sejak Ahad (4/1), kapal kontroversial itu mulai dilibatkan mencari badan pesawat di bawah air, lantaran memiliki teknologi sonar.
Channel News Asia dan The Real Singapore, Senin (5/1), mempertanyakan
pelibatan kapal yang secara resmi namanya dipermasalahkan pemerintah
Singapura.
Nama kapal ini berasal dari pelaku peledakan Gedung MacDonald,
Orchard Road pada 1965, yakni Usman Muhammad Ali dan Harun Said. Bagi
RI, keduanya adalah marinir yang melaksankan tugas negara pada periode
konfrontasi dengan Federasi Malaya.
Tapi buat warga Singapura, aksi mereka termasuk terorisme paling
parah sepanjang sejarah negara itu. Bom Usman dan Harun menewaskan tiga
orang, menyebabkan 33 lainnya cedera parah.
"Penamaan kapal milik TNI itu pada Februari 2014 sudah menimbulkan ketegangan antara kedua negara," tulis Channel News Asia.
Sementara situs jurnalisme warga the Real Singapore menilai langkah
TNI AL tidak peka. Sebab militer Negara Singa resmi terlibat dalam
evakuasi ini.
"Indonesia entah sadar atau tidak kembali bermain-main dengan api mengirim kapal kontroversial itu dalam proses pencarian."
Dihubungi terpisah, Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF)
berusaha tidak memikirkan keberadaan KRI Usman Harun yang dulu mereka
keluhkan itu. Fokus gabungan tim SAR saat ini menemukan sebanyak mungkin
korban serta kotak hitam pesawat.
"Tentara Nasional Singapura fokus membantu proses pencarian ini
secara profesional," menurut juru bicara MINDEF lewat keterangan
tertulis.
Selama proses evakuasi AirAsia berjalan, Singapura menyumbangkan
tenaga militer, sekaligus mengerahkan kapal dan helikopter. Pasukan
Negara kota itu berjasa menemukan satu jasad penumpang dan kursi
pramugari. Tim identifikasi jenazah (DVI) Singapura juga membantu
pelacakan identitas korban di Surabaya.
Sumber: Merdeka
Sunday, January 4, 2015
Media Singapura sindir TNI cari AirAsia pakai KRI Usman-Harun
5:45 PM
rozi
No comments
0 comments:
Post a Comment