Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk kembali membahas mengenai batas darat dan laut di tahun ini. Sebagai permulaan, di pekan kedua bulan Februari 2015, Indonesia dan Negeri Jiran akan kembali duduk bersama untuk bernegosiasi mengenai batas laut.
Kesepakatan itu diambil oleh Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi ketika menggelar pertemuan perdana dengan Menlu Anifah Aman di kota Kinabalu pada Senin, 26 Januari 2015. Melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id pada hari ini dari Kementerian Luar Negeri, Retno ingin meningkatkan hubungan bilateral dan kerjasama di berbagai bidang, serta menuntaskan beberapa isu. Salah satunya, terkait perbatasan kedua negara.
Sebelumnya dalam pertemuan terbatas yang digelar tahun lalu, Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk RI, Zahrain Mohamed Hashim, menjelaskan saat ini masih terdapat empat kasus sengketa perbatasan wilayah di antara kedua negara, yakni di area Sulawesi, di mana oleh Indonesia disebut sebagai Laut Ambalat.
"Lalu, area di Tanjung Datu, Selat Malaka dan sebelah timur Singapura," ungkap Zahrain kala itu.
Proses negosiasi hingga saat ini masih terus berjalan. Permasalahan saat ini, kata Zahrain, yaitu bagaimana menemukan titik temu atas tuntutan kedua pihak.
Sementara, menara suar yang sempat dibangun oleh Malaysia di Tanjung Datu, Kalimantan Barat, telah dibongkar oleh Negeri Jiran sendiri pada Oktober 2014. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Manahan Simorangkir mengatakan pembongkaran menara suar yang dilakukan oleh Malaysia merupakan bentuk komitmen yang dipegang teguh mereka.
"Selain itu, langkah itu mencerminkan niat baik untuk tetap menjalin hubungan baik dan menjaga keamanan regional. Kami berikan apresiasi yang tinggi kepada Malaysia," kata Manahan.
Sumber Viva
Tuesday, January 27, 2015
RI dan Malaysia Sepakat Lanjutkan Negosiasi Perbatasan
6:25 PM
rozi
No comments
0 comments:
Post a Comment