Untuk kedua kalinya dalam seminggu pesawat tempur Sukhoi TNI AU memaksa mendarat pesawat
asing. Kali ini sebuah pesawat sipil Singapura jenis Beechcraft 9L
dengan nomor ekor VH-PFK disergap oleh dua pesawat Sukhoi 27/30 Flanker
TNI AU di atas Laut China Selatan.
Pesawat yang dicurigai terbang
di atas wilayah Indonesia tanpa izin ini terbang pada ketinggian 20-25
ribu kaki dengan kecepatan 250-350 kts.
Kosek Hanudnas I Halim di
bawah pimpinan Pangkosekhanudnas I Marsma TNI Fahru Zaini saat itu
tengah melaksanakan latihan Hanudnas Tutuka, sehingga segera dapat
menangkap sasaran latihan dan pesawat tak dikenal yang lewat dan
melakukan penyergapan. Pesawat dipaksa mendarat di Lanud Supadio,
Pontianak.
Penyergapan dimulai ketika pagi hari pukul 07.5 WIB,
TNI AU menerima informasi ada pesawat tanpa flight clearance dari Posek I
Halim yang dideteksi radar hanud rute Seletar-Cebu pada ketinggian 25
ribu dengan speed 214 kts yang dikendalikan oleh ATC Singapura.
Segera
dua pesawat tempur Sukhoi dengan call sign Klewang Flight TS 3008
dengan pilot Letkol Tamboto/Kapt.Fauzi dan TS 2704 dengan penerbang
Kapt.Gusti take off dari Batam menuju sasaran. Namun pesawat tidak
terkejar karena jarak sudah jauh.
"Pukul 11.36 WIB pesawat yang sama ditangkap kembali oleh radar
Hanud
Kosekhanudnas I pada posisi di utara Pontianak. Kembali Klewang terbang
dari Batam menuju sasaran," kata Kadispen TNI AU Marsma Hadi Tjahjanto,
Selasa (28/10).
Pesawat berhasil ditemukan di tengah Laut di
selatan Kepulauan Natuna yang kemudian diidentifikasi secara visual dan
secara radio selama 15 menit sebelum akhirnya dipaksa mendarat di
Pontianak.
"Pesawat pelanggar wilayah mendarat pada pukul 13.23
WIB di Pontianak dan diinterogasi oleh personel Lanud Pontianak yang
merupakan satuan dibawah Koopsau I yang meliputi Indonesia bagian
barat," kata Hadi.
Tuesday, October 28, 2014
Sukhoi TNI AU beraksi lagi, giliran pesawat Singapura disergap
2:00 AM
rozi
No comments
0 comments:
Post a Comment