Panglima TNI Jenderal TNI Moeldokomengungkapkan setelah zaman reformasi persoalan intelijen di Indonesia kacau balau. Ada upaya untuk mengecilkan peran dan fungsi intelijen.
"Hampir sebagian kita tahu, hampir sebagian pejabat tahu, hampir sebagian masyarakat tahu dan merasakan, tetapi sebagian besar itu juga tak berbuat apa-apa dan hanya menikmati kondisi ini," katanya saat menjadi inspektur upacara pembukaan Sekolah Manajemen dan Analis Intelijen di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (17/11).
Jenderal TNI berbintang empat ini mengemukakan dalam situasi seperti saat ini, bisanya sebagian besar masyarakat hanya memberikan komentar, mengeluh dan bahkan cenderung menyalahkan orang lain.
"Tapi tak ada upaya yang serius untuk menangani itu," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini.
Kondisi itu sudah lama sehingga persoalan intelijen menjadi lemah dan tak berdaya. Untuk mengembalikan Indonesia yang memiliki intelijen yang kuat bukan persoalan yang mudah, dan membutuhkan waktu relatif lama.
Mabes TNI ingin mencetak master intelijen yang hebat dan diakui oleh dunia. Mereka membuka Sekolah Manajemen dan Analis Intelijen di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
"Ada sasaran yang ini dicapai dalam sekolah ini, yakni peningkatan kemampuan intelijen guna menciptakan master intelijen," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Senin (17/11).
Panglima TNI menginginkan untuk memperkuat Badan Intelijen Strategis (Bais) dan jajaran intelijen TNI.
Sumber: Merdeka
Sunday, November 16, 2014
Panglima TNI akui dunia intelijen Indonesia kacau usai reformasi
9:24 PM
rozi
No comments
0 comments:
Post a Comment