Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku langsung mengambil tindakan begitu mengetahui dua warga negara Indonesia (WNI) ikut wajib militer di Singapura. Dengan tegas Moeldoko meminta jangan sampai ada lagi WNI jadi prajurit Singapura.
Dia mengaku sudah memberi peringatan pada Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Letjen Ng Chee Meng.
"Saya waktu telepon dengan Pangab Singapura saya bilang, 'hati-hati kamu harus lakukan evaluasi dengan baik karena tidak menutup kemungkinan hal seperti ini bisa terulang lagi tahun depan'. 'Kalau itu yang terjadi kita akan lakukan langkah-langkah yang lebih keras'," tegas Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (13/11).
Menurut Moeldoko, langkah-langkah diplomatis sudah dilakukan dengan pihak Singapura. Selain itu, dia juga mengaku sudah berkonsultasi dengan kementerian hukum dan HAM juga sudah dilakukan.
Moeldoko mengatakan adanya forum pangab memudahkan komunikasi jika terjadi hal seperti ini. Untuk itu dia mengingatkan agar negara-negara tetangga tak sembarangan saat menerapkan wajib militer
"Kita punya forum pangab se-Asean, di situ kita bisa komunikasikan biasanya langsung kita telepon," tutur mantan Pangdam Siliwangi itu.
Saat ini dua WNI, CHJ dan AJ sudah dideportasi usai kedua negara menggelar latihan gabungan bertajuk Safkar Indopura di Magelang, Jawa Tengah. Namun untuk kewarganegaraan keduanya Moeldoko menyerahkan ke kementerian terkait.
"Sudah, sudah dideportasi ke sana (Singapura). Kalau itu (status kewarganegaraan) urusan Kemenkum HAM," tandasnya.
Sumber: Merdeka
Wednesday, November 12, 2014
WNI ikut wajib militer, Panglima TNI ancam Jenderal Singapura
10:05 PM
rozi
No comments
0 comments:
Post a Comment