Total Pageviews

Monday, March 31, 2014

Penjelasan TNI AD Seputar Tank Leopard


0

Ada beberapa hal yang perlu kami jelaskan sbg respon dari pendapat Bapak B.J. Habibie tentang Tank Leopard TNI AD Rabu (26 Maret) kemarin.

1. Ada 140 negara pengguna MBT diseluruh dunia, dengan 65 jenis MBT yang berbeda.
  1. Khusus Tank Leopard digunakan oleh 20 negara besar (14.3 % dari total MBT), mulai dari Australia, Austria, Brazil, Canada, Chili, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Indonesia, Italy, Lebanon, Norwegia, Polandia, Portugal, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, sampai Turki.
  2. Dari 20 negara tsb, HANYA 3 (15 %) yang memiliki Padang Pasir. 85 % dari negara2 tsb TIDAK MEMILIKI Padang Pasir.
2. Berat Tank Leopard dihadapkan jalan & jembatan di Indonesia.
  1. Sekalipun berat Tank Leopard +/- 60 Ton, TEKANAN JEJAK pada tanah hanya 0.8 kg/cm2 atau 8.9 Ton/m2. TEKANAN JEJAK ini relatif sama dng Tank AMX-13 (Berat 14.5 Ton) & Scorpion (Berat 8 Ton).
  2. Dengan TEKANAN JEJAK 8.9 Ton/m2, Tank Leopard SANGAT MEMENUHI syarat gunakan Jalan Kelas 1 & 2 di Indonesia (Perda : MUATAN SUMBU TERBERAT di jalan Kelas ini bisa lebih dari 8 Ton/m2).
  3. BEBAN TERBAGI RATA Tank Leopard (q = 2.38 kNm2) masih lebih kecil dari Jembatan Kelas A & B (q = 4.46 kNm2) di Indonesia (lebar 6m, panjang 40m).
  4. Tank Leopard mampu manuver off road, di permukaan berlumpur, di sungai dng kedalaman < 4m.
3. Untuk penempatan 103 unit Tank Leopard TNI AD :
  1. Batalyon Kavaleri 1 Kostrad, Cijantung (total 41).
    * 13 Leopard 2A4.
    * 28 Leopard 2 RI.
  2. Batalyon Kavaleri 8 Kostrad, Pasuruan (total 41).
    * 28 Leopard 2A4.
    * 13 Leopard 2 RI.
  3. Pusat Pendidikan Kavaleri, Padalarang (total 4).
    * 3 Leopard 2 RI.
    * 1 Leopard 2A4.
  4. Kompi Kavaleri CAMB, Sentul.
    * 13 Leopard 2 RI.
  5. Kompi Kavaleri Pusat Latihan Pertempuran, Baturaja (total 4).
    * 4 Leopard 2 RI.
Dari kebutuhan 103 garasi Tank Leopard, 82 diantara-nya (79.6 %) sudah selesai dibangun di berbagai lokasi tsb. Sisa-nya akan diselesaikan tahun 2014.

Brigjen TNI Andika Perkasa
Kepala Dinas Penerangan TNI AD




Sumber : JKGR

`Psywar`, TNI AD Tempatkan Helikopter Apache Di Natuna


0

Untuk melengkapi kekuatannya, TNI Angkatan Darat membeli 8 helikopter canggih, Apache AH-64 E dari Amerika Serikat. Kepala Staff Angkatan Darat, Jenderal Budiman mengatakan, salah satu penempatannya adalah di Natuna.

Umumnya, penggunaan Apache sering dilakukan di lokasi darat. Lalu, apa fungsinya di Kepulauan seperti Natuna?

Menurut situs www.army-technology.com, Helikopter Apache AH-64 E menggunakan Small Tactical Terminal (STT) KOR-24 yang menghasilkan terminal radio frekuensi sangat tinggi (VHF/UHF). Selain itu dengan sensor elektro-optik dan inframerah (EO/IR) pilot Apache bisa menghadapi atau melakukan serangan terhadap kapal kecil.

“AH-64E memiliki kemampuan diagnostik mandiri,  instrumen data Link-16, dan radar  Longbow yang diperbarui,” demikian tulis www.militaryaerospace.com, Minggu (30/3/2014). Heli itu juga punya kemampuan menyerang.

Saat dihubungi, Kadispen TNI AD, Brigjen Andika Perkasa mengatakan, penempatan helikopter canggih ini fungsinya untuk menjadi deterrent effect terhadap gangguan kedaulatan NKRI. Untuk jumlah yang akan ditempatkan di Natuna ditentukan sebelum Apache tiba di tanah air.
“Kenapa Natuna? Karena lebih untuk deterrent effect atau efek penangkalan. Jadi  seperti psywar atau perang psikologis. Untuk jumlah, jadi tidak perlu dikhawatirkan mungkin 2016 baru fix-lah keputusan pimpinan di mana akan ditempatkan berapa unit yang jelas tidak mungkin ditempatkan di satu lokasi semuanya,” imbuhnya.
Ditambahkan Jenderal bintang satu ini, tahun ini para penerbang TNI AD (penerbad) akan dikirim ke Amerika Serikat untuk belajar mengoperasikan Apache. Ke depan, para penerbang  yang belajar di Fasilitas Boeing Mesa, Arizona Amerika Serikat ini akan menjadi instruktur di dalam negeri.

“Mereka yang dilatih sekarang akan dijadikan pelatih. Dan mereka akan melatih penerbang-penerbang muda kita berikutnya yang akan terus datang setiap tahun,” tutupnya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu 16 Februari 2014, Jenderal Budiman mengatakan pihaknya membeli Helikopter Apache AH-64 E baru dari Amerika Serikat. Helikopter canggih ini akan datang pada akhir tahun 2017.

“Nanti akan dibeli lagi baru yaitu helikopter jenis Apache sebanyak 8 unit yang akan datang akhir tahun 2017 dengan kemampuan bisa over dengan ketinggian tertentu dengan radar Longbow, sasaran 50 kilometer terdeteksi sekaligus mengunci 20 sasaran serta bisa langsung kena sasaran secara bersamaan hanya dengan 1 tekan tombol,” ucap Budiman.

Untuk mengoperasikan 8 unit Apache, TNI AD menyiapkan 24 penerbang dan 59 teknisi. Kehadirannya diharapkan membantu menjaga pertahanan dan kedaulatan NKRI. 




Sumber : JKGR

Sunday, March 30, 2014

PT Tesco Serahkan Dua LCU untuk LPD TNI AL


LCU 24 meter produksi PT Tesco Indomaritim 

Peresmian Landing Craft Utility (LCU) KRI BJM-592 dan KRI BAC-593

Peresmian Landing Craft Utility (LCU) untuk melengkapi di dua KRI jenis Landing Platform Dock (LPD) yang berada di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yakni KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593, dilaksanakan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (27/3). Peresmian tersebut ditandai dengan penyerahan berupa miniatur LCU dari PT. Tesco Indomaritim Bapak Yamin kepada Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksamana Muda TNI S.M. Darojatim, dilanjutkan pertukaran cendera mata dan acara potong tumpeng.

Pangkolinlamil dalam sambutannya mengatakan, bahwa produk Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Landing Craft Utility (LCU) ini dinantikan kehadirannya untuk memperkuat sekaligus menambah kekuatan dari unsur KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. Penambahan jumlah dan modernisasi alutsista memang sangat kita butuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas  TNI Angkatan Laut serta Kolinlamil pada khususnya.



Lebih lanjut Pangkolinlamil menekankan kepada Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Dansatlinlamil) baik Jakarta maupun Surabaya agar menyiapkan personel serta mengadakan pelatihan untuk mengawaki LCU tersebut, Pelatihan ini penting agar personel tersebut mampu mengawaki LCU tersebut secara baik, dan diharapkan setelah diadakannya pelatihan itu para pengawak KRI dapat mengoperasikannya dengan penanganan terbaik, sehingga seluruh peralatan yang ada di LCU dapat dipelihara dengan baik dan dapat memperpanjang usia pakai menjadi lebih lama.

Kedua unit Landing Craft Utility (LCU) merupakan hasil dari pengadaan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang kemudian diserahkan kepada TNI Angkatan Laut pada awal tahun 2014. LCU yang diresmikan ini adalah tipe water jet produksi dalam negeri yang merupakan jenis boat yang digunakan atau difungsikan oleh pasukan pendarat amfibi untuk mengangkut peralatan perang dan pasukan ke pantai, LCU juga mampu untuk mengangkut kendaraan dari kapal amfibi ke dermaga. Acara peresmian tersebut dihadiri seluruh pejabat di lingkungan Kolinlamil serta perwakilan dari PT. Tesco Indomaritim.

(Kolinlamil)

Shelter Sukhoi Segera Dibangun di Lanud Ranai Natuna

Dengan pembangunan shelter maka pesawat yang akan melakukan operasi lebih mudah parkir di pangkalan terdepan (photo : tempo)

Segera Dibangun Shelter Jet Tempur di Natuna

NATUNA (BP) – Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Ranai, Letkol (Pnb) Andri Gandy, mengatakan pangkalan Udara TNI AU Ranai akan segera diliengkapi dengan jet tempur cangih, Sukhoi. Untuk itu di pangkalan ini akan segera dibangun shelter Sukhoi di hanggar barat Lanud Ranai.

“Pembangunan Shelter Sukhoi ini sebagai pangkalan pendukung operasi TNI AU di Natuna,” sebut Andri Gandy di Ranai, Kamis (27/3).

Shelter ini,  kata Gandy, untuk memungkinkan pergelaran pesawat tempur dan dijadikan home base di Lanud Ranai. Sehingga pesawat Sukhoi tetap berada di Lanud Ranai, jika setiap saat diperlukan.

Saat ini Lanud Ranai sendiri sudah dilengkapi beberapa fasilitas seperti lampu runway, lampu taxiway, emergency, radio TNI AU primary dan secondary hingga lampu tower. Jika sebelumnya bandara ini belum bisa beroperasi di malam hari, tetapi saat ini sudah bisa dioperasikan dan sudah dilengkapi radar yang terintegrasi.

“Setidaknya dalam kurun waktu dekat, bandara Lanud Ranai bisa sekelas Batam. Walau panjang landasan saat ini masih 2,5 kilometer, sementara Batam sudah tiga kilometer,” ujarnya.

Sebelumnya Asisten Deputi I Bidang Pertahanan Negera Kemenko Polhukam, Fajru Zaini, mengatakan pembangunan shelter pesawat tempur Sukhoi di Lanud Ranai sudah dianggap sebagai langkah memenuhi standar minimum pertahanan negara.

Fajru mengakui, Shelter Sukhoi salah satu penunjang pengembangan kekuatan pokok minimum (minimum sssential force/MEF) pada rencana strategis (Renstra) ke depannya. Sehingga kelak pesawat yang melakukan operasi lebih mudah parkir di pangkalan terdepan, salah satunya seperti di Natuna.

“Memang kita harus siapkan sarana untuk alat tempur seperti pesawat tempur Sukhoi. Pembangunan shelter itu dalam menunjang minimum essential force. Dimanapun pangkalan terdepan kita harus sediakan shelter,” ungkapnya saat di Ranai, pekan lalu.

Menurutnya, kelengkapan fasilitas di pangkalan udara terdepan akan memungkinkan pesawat melakukan operasi dengan optimal. Namun pihaknya berupaya melengkapi standar di bandara Lanud Ranai untuk operasi pesawat-pesawat seperti Sukhoi. “Perlu persiapan dulu mulai dari suplai listrik, ground pendaratan yang standar sesuai lebar dan panjang landasannya,” ujarnya.

(BatamPos)

Friday, March 28, 2014

KASAL Resmikan Markas Komando Wing Udara 2 Tanjung Pinang

Skadron Udara 800 Wing 2 Tanjung Pinang mengoperasikan pesawat jenis Patroli Maritim  (photo : syakalingga)

KASAL Resmikan Gedung Mako Wing Udara 2 dan Mess Perwira Lanudal Tanjung Pinang

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio meresmikan gedung Markas Komando (Mako) Wing Udara 2 dan Mess Perwira Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Tanjung Pinang, Rabu (26/3), di Lanudal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Peresmian kedua bangunan tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti yang dilakukan oleh Kasal.

Peresmian Mako Wing Udara 2 dan Mess Perwira Lanudal Tanjung Pinang pada dasarnya merupakan salah satu implementasi dari upaya TNI Angkatan Laut untuk meningkatkan fasilitas dan sarana tempat kerja yang memadai dan representatif, sehingga selain akan menumbuhkan rasa bangga bagi seluruh prajurit dan pegawai negeri sipil (PNS) TNI Angkatan Laut di jajaran Wing Udara 2, maupun Lanudal Tanjung Pinang, sekaligus meningkatkan kinerja organisasi agar semakin optimal dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam amanatnya, Kasal menyampaikan bahwa Lanudal Tanjung Pinang yang telah berdiri sejak tahun 1977 silam, merupakan salah satu pangkalan pendukung  operasional bagi unsur-unsur pesawat udara TNI Angkatan Laut yang memiliki nilai strategis, mengingat pangkalan ini berada di wilayah perbatasan serta corong strategis bagi bangsa indonesia, sehingga keberadaan pangkalan ini sangat mendukung pertahanan negara di laut. ”Penerbangan TNI Angkatan Laut merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari sistem kesenjataan angkatan laut yaitu SSAT (Sistem Senjata Armada Terpadu) yang terdiri dari Kapal, Pesawat Udara, Pasukan Marinir dan Pangkalan,” jelasnya.

“Demikian pula halnya dengan satuan Wing Udara 2, yang sebelumnya bernama Satuan Udara Armada Barat atau Satudarmabar, yang telah berdiri sejak 1994, merupakan salah satu Komando Pelaksana Pembinaan di bawah Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), yang memiliki tugas membina kesiapan tempur pesawat udara TNI Angkatan Laut sebagai salah satu dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT),” lanjutnya.

Diakhir amanatnya, Kasal mengharapkan dengan diresmikannya gedung Mako Wing Udara 2 dan Mess Perwira Lanudal Tanjung Pinang, diharapkan para pengawak organisasi Wing Udara 2 maupun Lanudal Tanjung Pinang dapat memanfaatkan, merawat, dan menjaga segala fasilitas gedung  dengan baik, karena hal ini merupakan tanggung jawab moral terhadap amanat rakyat yang dipercayakan kepada TNI Angkatan Laut, khususnya penerbangan TNI Angkatan Laut.

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut para Asisten Kasal, para pejabat Mabesal, para Pangkotama TNI Angkatan Laut, Komandan Puspenerbal, serta para perwira penerbang Angkatan Laut lainnya.

 (TNI AL)

Batalyon 413 Solo Akan Ditingkatkan Menjadi Batalyon Infantri Mekanis

Batalyon 413 di Solo akan menjadi batalyon infantri mekanis ke-6 TNI AD (photo : teddy teddy)

Prajurit TNI tak Bisa Didikte Negara Lain

SOLO, (PRLM).- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman menyatakan, posisi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan regional ASEAN maupun internasional sangat strategis. Sehingga, negara-negara super power merasa butuh berkawan dan menjalin kerjasama dengan Indonesia, karena di kawasan ASEAN kekuatan TNI sangat besar.

"Kasad Inggris secara khusus datang ke Indonesia dan saya sebagai Kasad dua kali diundang Kasad AS, karena mereka ingin berkawan dan menjalin kerjasama. Sekarang ini ada delapan negara besar yang menjalin kerjasama militer dengan Indonesia, yaitu Amerika Serikat, Australia, Rusia, Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Selatan, Jepang dan New Zealand. Inggris sendiri sejauh ini belum bekerjasama tetapi sudah berkawan," ujarnya kepada wartawan, seusai memberi pengarahan di depan 600-an prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 413 Bremoro, di markas Mojolaban, Solo, Jumat (28/3/2014) siang.

Dalam kaitan hubungan kerjasama militer tersebut, menurut Jenderal Budiman, sekarang bukan lagi zamannya negara super power mendikte Indonesia.

Dia menegaskan, dalam urusan pertahanan dan militer hanya negara miskin yang mau didikte negara lain. Indonesia tidak bisa didikte karena di kawasan Asia Tenggara TNI yang punya kekuatan sangat besar.

"Sekarang bukan masanya mendikte. No! Tidak ada yang mendikte Indonesia. Tapi negara super power itu butuh kawan untuk bekerjasama," tandasnya.

Menyinggung Batalyon Infanteri (Yonif) 413 Bremoro yang akan ditingkatkan menjadi batalyon infanteri mekanis dengan kelengkapan kendaraan lapis baja, Kasad menjelaskan, program itu terkait dengan pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) berupa tambahan 50 unit tank Marder.

Sebagian di antara kendaraan tempur infanteri yang disebut Infanteri Fighting Vehicle (IFV) itu, akan ditempatkan di Yonif 413 Bremoro Solo.

"Jadi fungsi Yonif 413 tetap hanya dilengkapi dengan fasilitas IFV sehingga menjadi batalyon infanteri mekanis. Sedang selain batalyon itu ada juga batalyon infanteri motoris dengan kendaraan tempur Anoa. Kendaraan lapis baja itu untuk melindungi prajurit karena nyawa orang itu mahal," jelasnya.

Saat ini, sambungnya, persiapan terus dilakukan di Yonif 413 sampai tank Marder datang memperkuat jajaran TNI-AD pada Oktober 2014 mendatang.

Kasad memproyeksikan di tiap kota besar ada batalyon mekanis. Tapi saat ini dari 100 batalyon lebih di seluruh Indonesia, yang sudah ada batalyon mekanis baru enam kota, yakni Jakarta ditempatkan satu brigade, di Surabaya dan tahun ini di Solo satu batalyon.

Di depan para prajurit Yonif 413 itu, Kasad mengungkapkan, TNI AD diberi peralatan tempur luar biasa dengan kemampuan bertempur prajurit yang tidak dimiliki negara lain harus terus dipelihara dan dibangunn dengan latihan.

(Pikiran Rakyat)

Peresmian Landing Craft Utility (LCU) Pesanan TNI AL


0
Peresmian Landing Craft Utility (LCU) untuk melengkapi di dua KRI jenis Landing Platform Dock (LPD) yang berada di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yakni KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593, dilaksanakan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (27/3). Peresmian tersebut ditandai dengan penyerahan berupa miniatur LCU dari PT. Tesco Indomaritim Bapak Yamin kepada Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksamana Muda TNI S.M. Darojatim, dilanjutkan pertukaran cendera mata dan acara potong tumpeng.

Pangkolinlamil dalam sambutannya mengatakan, bahwa produk Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Landing Craft Utility (LCU) ini dinantikan kehadirannya untuk memperkuat sekaligus menambah kekuatan dari unsur KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. Penambahan jumlah dan modernisasi alutsista memang sangat kita butuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas  TNI Angkatan Laut serta Kolinlamil pada khususnya. 

Lebih lanjut Pangkolinlamil menekankan kepada Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Dansatlinlamil) baik Jakarta maupun Surabaya agar menyiapkan personel serta mengadakan pelatihan untuk mengawaki LCU tersebut, Pelatihan ini penting agar personel tersebut mampu mengawaki LCU tersebut secara baik, dan diharapkan setelah diadakannya pelatihan itu para pengawak KRI dapat mengoperasikannya dengan penanganan terbaik, sehingga seluruh peralatan yang ada di LCU dapat dipelihara dengan baik dan dapat memperpanjang usia pakai menjadi lebih lama.

Kedua unit Landing Craft Utility (LCU) merupakan hasil dari pengadaan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang kemudian diserahkan kepada TNI Angkatan Laut pada awal tahun 2014. LCU yang diresmikan ini adalah tipewater jet produksi dalam negeri yang merupakan jenis boat yang digunakan atau difungsikan oleh pasukan pendarat amfibi untuk mengangkut peralatan perang dan pasukan ke pantai, LCU juga mampu untuk mengangkut kendaraan dari kapal amfibi ke dermaga. Acara peresmian tersebut dihadiri seluruh pejabat di lingkungan Kolinlamil serta perwakilan dari PT. Tesco Indomaritim.


Sumber : TNI AL

Hawk 100/200 TNI AU Hancurkan Markas Separatis


1
Propinsi Lampung tepatnya di Kabupaten Tulang Bawang yang saat ini sudah tidak kondusif manakala Lanud Astra Ksetra telah diduduki sekelompok separatis dan merekapun telah menggelar radar mobail, juga membuat serangan-serangan udaranya, sehingga atas perintah Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I (Pangkoopsau I, sebagai Pangkogasudgab mengadakan operasi dengan sandi “Jalak Sakti” untuk merebut kembali Lanud Astra Ksetra dari genggaman separatis . kemudian Panglima memerintahkan jajarannya melaksanakan operasi udara, baik pengintaian serta penyerangan menggunakan pesawat tempur dan penerjunan prajurit-prajurit Korp Paskhasau.
 

Itulah sebagian skenario pada acara puncak latihan antar satuan Koopsau I,dengan sandi “Jalak Sakti” 2014, Kamis,27/3 di lokasi Air Weapons Range Lanud Astra Ksetra, tepatnya di pos peninjau yang dihadiri Panglima Komando Operasi I marsekal Muda TNI M. Syaugi, S.Sos, Komandan Korp Phaskasau Marsekal Muda TNI M. Harpin Ondeh S.H. sekaligus akan menyaksikan para penerbang tempur dan prajurit Baret Jingganya, didampingi oleh beberapa Asisten, Danlanud Astra Ksetra serta para undangan satuan samping dan muspida Provinsi Lampung yang telah memenuhi panggung pos tinjau, ditambah para penduduk sekitar yang antusias menunggu kehadiran pesawat tempur Hawk 100/200, siap membombardir dua target terlihat jelas dari arah barat.
 

Dari arah timur terlihat pesawat tempur Hawk 100/200 melakukan manuver ke arah target. Dua Bom MK meluncur tepat mengenai sasaran terdengar gemuruh suara ledakan dan mengeluarkan api dan kepulan asap hitam ke udara. Tampak panglima mengangkat tangan serasa bangga disertai gemuruh teriakan dan tepuk tangan para undangan. Hampir tak sedikitpun dua target dilumpuhkan dengan tujuh kali pemboman semua tepat mengenai sasaran.
 

Usai acara tersebut Panglima dalam konfrensi persnya mengatakan latihan Jalak Sakti merupakan latihan antar satuan koopsau I setiap tahun rutin diadakan diberbagai tempat di wilayah Koopsau I, sekarang kita adakan di Lampung Khususnya Lanud Astra Ksetra mempunyai Air Weaopns range (AWR) yang cukup ideal, strategis dan aman jauh dari pemukiman penduduk, sehingga kita dapat mempraktekan teori-teori yang kita berikan dikelas ilmu perang udara kepada penerbang-penerbang kita sebagai penerbang tempur TNI AU.
 

Panglima dan rombongan serta para undangan bergeser ke Lanud Astra Ksetra untuk melanjutkan kegiatan penerjunan taktis menggunakan tiga pesawat Hercules sebanyak 120 penerjun dar Wing 1 Paskhasau, demontrasi SAR Udara dengan pesawat NAS-322 Super Puma dari Skadron 6 Lanud Atang Sanjaya.
 

Usai acara Panglima langsung menutup latihan Jalak Sakti 2014. Dalam sambutannya mengatakan, “Saya mengharapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam latihan jalak sakti 2014, agar menjadikan latihan ini sebagai bekal pengalaman yang berharga serta dapat menjadi motivasi dalam pelaksanaan tugas secara profesional.dan dipertahankan, sehingga dapat menambah rasa percaya diri dalam menghadapi tugas mendatang, tingkatkan terus profesiona-lisme sebagai prajurit satuan yang mampu menjaga keutuhan wilayah serta mempertahankan kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia”. (Pentak Lanud Astra Ksetra).




Sumber : TNI AU

Thursday, March 27, 2014

Berita Foto : Koopsau I Gelar Latihan Jalak Sakti 2014


0
Pesawat tempur Hawk 100/200 lengkap dengan amunisi MK82 dalam waktu singkat berhasil menghancurkan Markas Komando Gerakan Lampung Merdeka, Kamis (27/03/2014). 


Skenario tersebut merupakan puncak latihan tempur Jalak Sakti 2014 yang digelar oleh Koopsau I, yang melibatkan pesawat-pesawat tempur TNI AU jenis Hawk 100/200 dari Skadron Udara (Skadud) I Lanud Supadio Pontianak, Kalimantan Barat dan Skadud 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur udara TNI AU sebagai bagian dari sistem pertahanan dan keamanan NKRI.




Sumber : Sindo

Latihan Jalak Sakti 2014


0
Satu negara agresor merebut sebagian wilayah Indonesia, menduduki dan menjadikan wilayah itu sebagai pangkalan tempat berpijak militer mereka untuk menguasai seluruh wilayah Indonesia. Tentu TNI tidak berpangku tangan, panglima TNI memerintahkan TNI AU bergerak. 

Berdasarkan data intelijen, diketahui posisi-posisi vital kedudukan musuh yang bernilai strategis. Inilah kemudian yang dikembangkan panglima Komando Operasi Udara I TNI AU untuk melaksanakan misi penghancuran sasaran di darat itu. 

Diterbangkanlah dua flight pesawat tempur Hawk 109/209 gabungan dari Skuadron Udara 1 dari Pangkalan Udara TNI AU Supadio, Pontianak, dan Skuadron Udara 12 dari Pangkalan Udara TNI AU Rusmin Nuryadin, Pekanbaru. 

Flight berkode Elang Flight (Skuadron Udara 1) dan Panther Flight (Skuadron Udara 12) ini berhasil menghancurkan posisi strategis musuh itu, menjatuhkan bom-bom udara-darat multiguna Mk-82 berbobot 500pound (250 kilogram) dalam empat kali pengeboman. 

Sasaran hancur total, pilot pengawak Hawk 109 dan 209 kembali ke pangkalan dalam keadaan selamat. Misi berhasil.

Demikianlah sebagian skenario awal Latihan Puncak Jalak Sakti 2014 kali ini yang berlokasi di tanah Pangkalan Udara TNI AU Astra Ksetra, Lampung. Latihan pengeboman sasaran darat memakai bom betulan ini menjadi tontonan penting tersendiri bagi masyarakat setempat, yang telah diberitahu sejak dua pekan sebelumnya. 

"Pilot-pilot tempur yang terlibat semuanya top gun kami di kelas pesawat terbang itu. Bayangkan, cara membidik dan menjatuhkan bom-bom itu masih manual, betul-betul berdasarkan perhitungan awak penerbangnya, mulai dari kecepatan, ketinggian, sudut serang, dan lain sebagainya," kata Komandan Pangkalan TNI AU Supadio, Kolonel Penerbang Samyoga Nofyan.

Dia juga pernah menjadi penerbang Hawk 209 dan menjadi komandan skuadron pesawat tempur buatan British Aerospace, Inggris itu. Ada empat sasaran buatan yang didirikan untuk dihancurkan, masing-masing berukuran 10 x 10 meter dengan warna menyolok. 

"Kelihatannya besar, tapi dari ketinggian 2.000 kaki terhadap sasaran sangat kecil. Semula ukurannya 15 x 15 meter. Ini menguji kemampuan pilot-pilot tempur kita," kata dia. 

Dari Skuadron Udara 1, ada empat Hawk 109/209 yang diterbangkan, yaitu TT-0229 (Kapten Penerbang AmryThresher Taufani), TL-0112 (Letnan Kolonel Penerbang Radar Skyfin Suharsono/komandan skuadron dan Letnan Satu Penerbang Higha Hydra Afrianda), TT-0226 (Letnan Satu Penerbang Ari Monster Widodo), dan TT-0221 (Mayor Penerbang I Gusti Greyhound Adibrata). 

Skuadron Udara 12 menerbangkan TL-0103 (Letnan Kolonel Penerbang Reka Icepack Budiarsa dan Kapten Penerbang Putut Rafale Hanggiro), dan TT-0211 (Letnan Satu Penerbang Arie Ninja Prasetyo). Satu Hawk 100/200 disiagakan di pangkalan aju sebagai cadangan. 

Panglima Komando Operasi Udara I TNI AU, Marsekal Muda TNI Muhammad Wildgeese Syaugi, yang memimpin seluruh latihan puncak di lingkungannya, puas atas capaian anak buahnya itu. 

"Tapi jangan berpuas diri, harus semakin sempurna dari hari ke hari. Ini jadi tantangan tanpa akhir melalui latihan, latihan, dan latihan," kata dia, yang saat masih perwira pertama dan menengah adalah penerbang tempur rating F-5 E/F Tiger II dan F-16 Fighting Falcon.

Empat kali bom itu jatuh, semuanya tepat di sasaran. Bahkan satu titik dibombardir tiga kali pemboman, dengan selisih sekitar satu meter saja. "Untuk ukuran pengeboman udara, sudah sangat presisi. Efek mematikan dari ledakan itu saja sudah sangat mematikan musuh dan posisi yang dituju," kata Samyoga. 

Dengan cara manual seperti itu saja sasaran-sasaran bisa dihancurkan; bagaimana lagi jika Indonesia dan TNI AU bisa memiliki dan mengoperasikan pesawat tempur generasi mendatang, semisal F-22 Raptor ? 




Sumber : Antara

MNEK 2014 : Dua Kontainer Medis Dukung MNEK 2014 Di Batam


0
Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar ) Laksamana Pertama TNI Amarulla Octavian, S.T. M.Sc., DESD selaku Direktur Latihan Latma Multilateral Komodo 2014 (Multilateral Exercise Komodo 2014) mengecek langsung kesiapan dan keberadaan kelengkapan dua buah peralatan kontainer medis yang terpasang diatas   geladak utama KRI Teluk Banten-516 yang tengah sandar di dermaga Batuampar, Batam  Rabu (26/3).

Kapal perang jenis LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Banten-516 yang dikomandani Letkol laut (P) Dados Raino ini dilengkapi dua buah kontainer fasilitas  alat medis yang terpasang di geladak utama. Kontainer tersebut  akan difungsikan  sebagai alat fasilitas Ruang Operasi dan ICU pasien, yang disimulasikan sebagai rujukan pasien dari korban simulasi bencana tsunami yang melanda daerah kepulauan kecil disekitar perairan kepulauan Natuna (P. Laut, P. Sedanu, P. Tiga, P. Buangan Besar /Ranai) dan Anambas.

Kapal perang berbobot mati  3770 ton ini membawa 115 personel awak KRI  dan 150 personel  tenaga medis serta dokter spesialis bedah.   Personel   medis ini berasal dari gabungan berbagai unsur satuan kesehatan yaitu  Marinir, Armatim, Armabar; Lantamal, RSAL, Kobangdikal, AAL, Pusnerbal dan Kolinlamil dibawah Komandan Satgas MEDCAP (Medical Civic Action Program) Kolonel Laut (K) dr. Nalendra SPB (K) TKV yang saat ini menjabat Karumkital Tanjung Pinang.

Multilateral Exercise Komodo 2014 akan berlangsung mulai tanggal 29 Maret hingga 3 April mendatang yang diikuti sekitar 12 negara-negara sahabat. Dalam latihan tersebut Indonesia melibatkan  19 KRI, 2 Pesud TNI AL dan 1 Pesud TNI AU.

Dalam pengarahan kepada Tim Medis, Direktur Latihan menyampaikan kepada para tim medis agar segera menyesuaikan diri dan dapat bekerja sama dengan tim tim yang lain yang tergabung dalam Latma Multilateral Komodo 2014.

Dalam kegiatan pelayanan kesehatan tersebut, KRI Teluk Banten-516 akan bekerja sama dengan  kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso-990  dan kapal medis negara peserta Latma Multilateral komodo 2014 lainya, yang nantinya akan bersama-sama  beroperasi di kepulauan Anambas.




Sumber :  Koarmatim

MNEK 2014 : Tiga Kapal Perang Asing Tiba Di Batam


0
Jelang pelaksanaan latihan bersama (Latma) Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2014, yang akan dilaksanakan di Batam, Natuna dan Anambas pada 29 Maret hingga 5 April 2014 mendatang, sebanyak tiga kapal perang asing sudah tiba di Batam.

Ketiga kapal perang asing itu, yakni kapal perang China 'Plan Mount Changbai' yang mengangkut sebanyak 420 personil angkatan laut China. Kapal dengan tipe Landing Platform Dock (LPD) ini sudah berlabuh di perairan Batam pada Kamis (27/3/2014) sekitar pukul 6.00 WIB.

Selanjutnya kapal perang 'BRP Ramon Alcaraz' milik Filipina yang tiba sekitar pukul 7.00 WIB, kapal jenis Frigate (Kapal Perusak) ini mengangkut sebanyak 120 personil angkatan laut Filipina.

Sedangkan kapal perang Brunei 'KDP Darulehsan' yang mengangkut 90 personil angkatan laut Brunei dijadwalkan tiba di perairan Batam pada pukul 12.00 WIB. Kapal perang ini bertipe Offshore Patrol Vessel.

Sementara Indoensia sebagai tuan rumah telah menyiapkan sebanyak 18 Kapal KRI dalam Latma Komodo 2014 ini. Adapun 18 KRI itu, antara lain KRI Tanjung Nusanive, KRI Tanjung Kambani, KRI Yos Sudarso, KRI Imam Bonjol, KRI Pati Unus, KRI Arun, KRI Makassar, KRI Teluk Cirebon, KRI Teluk Ading, KRI Teluk Parigi, KRI Sultan Hasanuddin, KRI Sultan Iskandar Muda, KRI Alamang KRI Nira, KRI Soputan, KRI Teluk Banten dan KRI Suharso (kapal rumah sakit).
  

"Khusus KRI Suharso ditempatkan di Anambas dalam Latma Komodo ini, kapal ini diterjunkan dalam simulasi penanggulangan bencana. Sedangakan KRI Teluk Banten sudah siap di Natuna," kata Kepala Dinas Penerangan Armabar, Letkol Agus Cahyono, Kamis (27/3/2014).

Negara peserta Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 adalah angkatan laut negara-negara ASEAN, plus negara-negara sahabat yang memiliki keterkaitan kuat pada stabilitas kawasan, yaitu Indonesia sebagai tuan rumah, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, Cina, dan Rusia.

Selain peserta, ada beberapa negara yang ambil bagian sebagai pengamat dalam Latma Komodo 2014 ini, yakni Belanda , Prancis, Uni Eropa, PBB dan Asean.

Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 mengangkat tema "ASEAN Navy: Cooperation for Stability". Latihan ini juga digagas untuk menindaklanjuti ASEAN Agreement on Dissaster Management and Emergency Respons. 

Secara umum, Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam bentuk kerja sama menangani bencana alam, sekaligus bertujuan untuk confidence building measure dalam rangka meningkatkan stabilitas keamanan maritim.

Selain itu, Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 mempunyai dimensi kepentingan nasional sekaligus regional dan internasional, meningkatkan hubungan antarnegara ASEAN pada khususnya, dan negara non-ASEAN pada umumnya, meningkatkan stabilitas keamanan maritim kawasan, meningkatkan kemampuan (capacity building) tim penanggulangan bencana Indonesia, terutama TNI Angkatan Laut, dalam konteks operasi secara multilateral.




Sumber : BatamToday

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Coupons