Total Pageviews

Tuesday, September 30, 2014

DPR Persoalkan Pembelian Kapal Selam PT PAL

DPR menyoroti pembahasan draf Rancangan Undang-undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 bersama pemerintah soal pembelian kapal selam dari Korea Selatan oleh PT PAL Indonesia. Aksi korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini dipersoalkan Banggar DPR.

Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit mengatakan, ada persoalan teknis yang membutuhkan waktu lama dalam pembahasan RAPBN 2015, termasuk pembelian kapal selam dari PT PAL.

"Ada hal yang bersifat teknis perlu pembahasan cukup panjang, misalnya soal pembelian kapal selam PT PAL dari Kementerian Pertahanan," ujar Ahmadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2014).

Demi menghindari gugatan dari pihak lain terhadap pemerintah Indonesia, dia menyarankan agar pemerintah dapat melakukan skema pembelian kapal selam melalui pendekatan government to government (G to G) ataupun business to business (B to B).

"Pemerintah Indonesia digugat oleh swasta dan akhirnya pemerintah Indonesia kalah, lalu mempermalukan negara. Jadi kita ingin pemerintah membeli lewat skema G to G dengan Korea atau B to B," paparnya.

Jika pemerintah Korea, sambungnya, menunjuk perusahaan dalam jual beli kapal selam dengan Indonesia, maka negara ini pun wajib melakukan hal yang sama dengan Negeri Gingseng itu.

"Kalau pihak Korea menunjuk perusahaan, kita juga harus menunjuk perusahaan. Agar kalau terjadi apa-apa bukan pemerintah yang digugat. Supaya bisa jaga governance-nya, dan kemudian persetujuan itu mengakibatkan DPR juga digugat," pungkas Ahmadi. 
Sumber : SCTV

Berita Foto : Yonif 900/Raider Kodam IX Udayana Latihan Anti terror

Sejumlah prajurit TNI Yonif 900/Raider Kodam IX Udayana melakukan pengejaran teroris dengan kendaraan tempur dalam latihan penanggulangan teroris di Denpasar, Bali, Selasa (30/9). Simulasi yang melibatkan sedikitnya 50 prajurit anti teror tersebut untuk meningkatkan kesigapan prajurit dalam mengantisipasi ancaman teroris khususnya di Bali yang selalu menjadi tolok ukur keamanan bagi masyarakat internasional.
Tiga prajurit TNI Yonif 900/Raider Kodam IX Udayana menyelamatkan sandera dari atas bus dalam latihan penanggulangan teroris di Denpasar, Bali, Selasa (30/9). Simulasi yang melibatkan sedikitnya 50 prajurit anti teror tersebut untuk meningkatkan kesigapan prajurit dalam mengantisipasi ancaman teroris khususnya di Bali yang selalu menjadi tolok ukur keamanan bagi masyarakat internasional.


Sumber : Antara 

TNI Akan Unjuk Kekuatan Alutsista Di Surabaya

Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan unjuk kekuatan alat utama sistem senjata dalam perayaan HUT TNI ke-69 di Dermaga Ujung Armatim, Surabaya, Jawa Timur pada 6-7 Oktober 2014.

"Kita akan show of force pada HUT TNI nanti. Ini Sebagai wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko setelah membuka kejuaraan lomba unjuk gelar dan konser harmoni piala Panglima TNI 2014 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Selasa.

Moeldoko mengatakan, unjuk kekuatan alutsista pada saat HUT TNI untuk menunjukkan kepada dunia internasional kekuatan pertahanan yang dimiliki Indonesia.

"Kepada semuanya baik di kawasan, internasional maupun dunia. Bahwa TNI memiliki kekuatan yang cukup. Jadi jangan macam-macam dengan TNI," katanya.

Moeldoko mengatakan, dengan kemampuan alutsista yang sudah dimiliki dan digelar secara bersamaan, juga sekaligus membuktikan pertanggungjawaban kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pertanggungjawaban selama kepemimpinan beliau (SBY) kepada masyarakat. Panglima TNI memamerkan sebagai wujud kekuatan biar prajurit bangga. Masyarakat bangga memiliki TNI dan memberikan pesan bahwa TNI memiliki tingkat kekuatan cukup baik," ucapnya.

Terkait perayaan HUT, TNI AL dipastikan akan memperlihatkan tiga kapal perang baru jenis frigate yang masing-masing diberi nama KRI Bung Tomo, KRI Usman Harun dan KRI John Lie.

Dua kapal terakhir yang disebutkan diketahui telah tiba di Surabaya, menyusul KRI Bung Tomo yang telah bersandar di lokasi lebih awal.

KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358 dan KRI Usman Harun-359 merupakan Kapal Perang produksi BAE System Maritime Naval Ship Inggris yang dibeli oleh pemerintah Indonesia.

Ketiga kapal ini memiliki spesifikasi berat 1.940 ton dengan panjang keseluruhan 95 meter, lebar 12,8 meter menggunakan tenaga penggerak mesin 4 X Man B&W ruston diesel engine yang dapat memacu kecepatan mencapai 30 knot dengan daya jelajah 9.000 km.

Adapun persenjataan dimiliki ketiga kapal ini antara lain meriam Oto Melara 76 mm, dua meriam MSI Defence DS 30 B REMSIG 30 mm, peluncur triple BAE System kaliber 324 mm yang berfungsi untuk perang atas air, enam belas tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA VLS Mica (BAE System), dua tabung peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exoxet.

Selain itu, dilengkapi pula perangkat "sensor elektro optic weapon director" bernama Radamec 2500 yang dapat memantau lima sasaran sekaligus dari jarak 18.000 meter.

Sementara itu, TNI Angkatan Udara memamerkan seluruh kekuatan udaranya yang terdiri dari pesawat helikopter, pesawat angkut, pesawat latih maupun pesawat tempur serta unsur Kohanudnas dan Paskhas.

Pesawat helikopter terdiri dari pesawat Bell G-47 Solloy, EC 120 Colibri, SA-330 Puma dan NAS-332 Super Puma. Pesawat angkut terdiri dari Cassa-212, CN-235, CN-235 Maritime Patrol, CN-295, C-130 Hercules, Boeing 737-200 Maritime Patrol, Boeing 737-200 VIP, dan Being 737-400 VIP.

Sedangkan pesawat latih terdiri dari C-34 Charly, Grob G-120 TP-A, dan KT-1B Wong Bee. Sedangkan unsur pesawat tempur terdiri dari EMB-314 Super Tucano, F-5 Tiger II, Hawk 109/209, F-16 A/B, F-16 C/D, T-50 Golden Eagle dan SU-27/30 Sukhoi.

Sementara Kohanudnas menampilkan Radar C-MOG, radar cuaca mobil, dan ATC mobil, serta Korpaskhas menampilkan Satuan antiteror Den Bravo90, Rudal Hunter, Rudal QW serta senjata teranyar Skyshield Misille Gun 35 mm MK-2.


TNI Kuat, Jangan Macam-Macam
TNI akan merayakan HUT ke-69 pada 7 Oktober 2014 di Surabaya dengan memamerkan berbagai jenis alat utama sistem senjata (alutsista) dari semua angkatan. Pamer kekuatan TNI dimaksudkan untuk memberi peringatan ke negara lain soal kekuatan militer Indonesia.
“Harus Pamer kekuatan dong. Pamer kekuatan kepada semuanya. Bahwa TNI saat ini memiliki kekuatan yang cukup, jangan macam-macm,” kata Moeldoko kepada wartawan di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2014).


Dijelaskan Moeldoko, pamer alutsista di HUT TNI ke-69 di Surabaya sebagai wujud pertanggungjawaban TNI di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada masyarakat. Selain itu, untuk unjuk kemampuan agar para prajurit TNI dan masyarakat ikut bangga dengan TNI.


“Sekaligus sebagai show off. Terus terang saya katakan. Kita harus pamer kekuatan dong,” imbuh sang jenderal bintang 4 tersebut.


Perayaan HUT TNI yang menelan biaya hingga Rp 20 miliar itu akan digelar di Ujung Dermaga Surabaya pada 7 Oktober mendatang. Akan ada 18 ribu personel TNI yang mengikuti kegiatan itu.

Presiden SBY dan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan hadir. TNI akan menampilkan berbagai atraksi kekuatan besar-besaran dalam kegiatan itu.
Sumber : Antara

Kasal Tinjau Kapal Perang Baru TNI AL

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Didit Herdiawan M.P.A., M.B.A. meninjau 5 kapal baru berjenis Kapal Cepat Rudal dan 1 kapal berjenis Patroli Cepat yang baru saja diterima TNI Angkatan Laut, Senin (29/9/2014) di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Kapal tersebut adalah KRI Surik-645, KRI Siwar-646, KRI Parang 648, KRI Terapang-648 dan KRI Sidat-851. Kapal-kapal tersebut rencananya akan ditampilkan dalam perayaan HUT TNI Ke-69 yang diselenggarakan pada 7 Oktober mendatang di dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).

Kelima kapal ini sebelumnya diresmikan pada Sabtu (27/9). oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau. Kelima kapal perang produksi PT Palindo Marine dan PT. Citra Shipyard itu terdiri dari empat unit Kapal Cepat Rudal 40 (KCR 40) dan satu unit Patroli Cepat 43 (PC 43).

PT Palindo Marine membangun 3 unit KCR 40, yakni KRI Surik-645, KRI Siwar-646 dan KRI Parang-647. Tiga kapal perang ini mulai dibangun pada bulan Mei 2014. Ukuran utama kapal yakni panjang 45.6 m, lebar 7.4 meter.

Kapal ini menggunakan 3 unit mesin diesel berkekuatan masing masing 1800HP yang  membuat kapal mampu mencapai kecepatan maksimum 27 knots. Kapal ini nantinya akan dilengkapi meriam anti serangan udara dan sepasang rudal surface to surface yang memiliki jangkauan tembak sampai 100 km.

Sementara itu PT. Citra Shipyard memproduksi Kapal Cepat Rudal (KCR) yang kemudian diberi nama KRI Terapang-648. Kapal yang dibangun hanya dalam waktu tiga bulan ini memiliki  struktur aluminium alloy 5083, panjang 44,9 m, lebar 7,8 m, dan mampu melaju hingga 30 knot. Selain KRI Terapang-648, PT. Citra Shipyard  juga membangun KRI Sidat-851, yaitu KRI dari jenis kapal Patroli Cepat dengan  panjang  43 m, dan lebar  7,8 m.
Sumber : TNI AL

Latker I Jem F-16/Fighting Falcon Dibuka Di Iswahjudi

Kepala Dinas Logistik Lanud Iswahjudi Kolonel Tek Iwan Agung Djumaeri, S.IP, membuka Pelatihan Kerja (Latker) I Jet Engine Maintenance (JEM) F-16/Fighting Falcon Bintara Siswa yang akan berlangsung selama empat bulan di Skadron Teknik (Skatek) 042 Lanud Iswahjudi, Senin (29/9/2014). 


Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan T., M.D.S. dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Logistik mengatakan bahwa pelatihan kerja ini merupakan salah satu upaya dari dinas untuk mempraktekkan teori-teori yang telah didapat selama berada di lembaga pendidikan, sekaligus salah satu upaya untuk menjadika para Bintara Siswa sebagai prajurit yang tanggap dan mempunyai kemampuan dalam pemeliharaan engine pesawat F-16/Fighting Falcon. 


Oleh Karena itu, Danlanud Iwj berharap kepada para Bintara Siswa agar mengikuti pelatihan kerja ini dengan baik dan sungguh-sungguh,dilandasi semangat dan disiplin yang tinggi dan ikuti prosedur yang telah ditetapkan. Apabila materi yang disampaikan kurang jelas maupun kurang dipahami, jangan ragu untuk bertanya. 


“Jadikanlah pelatihan kerja ini, sebagai media untuk saling bertukar pengetahuan, pemikiran dan ide-ide yang positif, sehingga diharapkan para Bintara Siswa Mampu menjawab setiap tantangan dimasa mendatang”, harap Danlanud Iwj.
Sumber : TNI AU

Manuver KRI Bung Tomo Class

 KRI Bung Tomo 357, KRI John Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 (all photos : Antara/Suara)

Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9). Latihan tersebut bagian dari penyambutan KRI John Lie (JOL)-358 dan KRI Usman Harun (USH)-359 buatan BAE System Maritime Naval Ship Inggris yang selanjutnya akan bergabung dengan KRI Bung Tomo (TOM)-357 di jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI wilayah Timur (Koarmatim) TNI AL.


Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9). 



Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9).



KRI John Lie (JOL-358) dan KRI Usman Harun (USH-359) yang baru tiba melaksanakan latihan formasi di Perairan Karimunjawa, Jateng, Minggu (28/9).



Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9).

Sumber : (Suara)

Krisis LCS Berikutnya, Indonesia vs China ?

Upaya Indonesia untuk menegaskan yurisdiksinya di ZEE yang diklaim, mulai membentuk pola kegagalan yang terus-menerus, pola yang jika dibiarkan tidak berubah, akhirnya membahayakan efek deteren dari postur militer Indonesia di sejumlah wilayah serta dasar hukum bagi klaim wilayah ZEE tersebut.

Presiden Indonesia terpilih Joko Widodo, atau Jokowi, mempersiapkan diri untuk memulai masa jabatan resminya pada akhir bulan depan. Masih ada ketidakpastian mengenai kebijakan masa depan pemerintahannya baik di dalam maupun di luar negeri. Namun satu hal tampaknya semakin jelas adalah: momentum membangun potensi lama Indonesia untuk muncul sebagai kekuatan maritim.


Visi Indonesia sebagai “nexus maritim global” (poros maritim Dunia) menjadi terkenal selama kampanye presiden dan tampaknya diatur untuk menjadi fokus utama pemerintahan Jokowi mendatang. Ketika Indonesia mencoba muncul sebagai kekuatan maritim, akan menghadapi banyak tantangan di depan, sekaligus menyaksikan fajar era baru dalam sejarah Indonesia.


Rincian yang jelas dari visi maritim Indonesia sedang dipersiapkan, namun beberapa pengamatan awal dapat dilakukan. Konsep dasar dari “global maritime nexus” / “perhubungan maritim global” ekonomi adalah: berusaha untuk meningkatkan konektivitas maritim dan kesetaraan ekonomi antara berbagai provinsi di Indonesia. Argumen ini secara meyakinkan telah dikemukakan oleh Faisal Basri, ekonom terkemuka dan anggota dari tim ahli Jokowi bidang perekonomian. Bahkan menurut Basri, visi Indonesia sebagai kekuatan maritim tidak terbatas pada dimensi ekonomi saja, dan juga bisa mengandung keamanan atau fungsi pertahanan, termasuk perlindungan kedaulatan negara.


Jokowi memang belum berbicara banyak tentang visinya atas konsep tersebut. Namun visi dan misi kampanye yang memprioritaskan perlindungan kepentingan maritim Indonesia, telah dia sampaikan selama masa kampanye pemilihan Presiden. Pernyataan publik telah berulang kali disampaikan Jokowi yang akan menjadi memprioritaskan penanggulangan illegal fishing.


Dalam komentar yang dibuat awal bulan ini dan diterbitkan dalam pers lokal Indonesia, Jokowi menyatakan perlu bertindak tegas terhadap kapal nelayan asing untuk mencegah pencurian sumber daya Indonesia yang terus menerus. “Jika kita tidak bertindak tegas, ikan kita akan dicuri oleh kapal asing,” ujar Jokowi. Komentar semacam itu menunjukkan bahwa dia mungkin tidak sependapat dengan sejumlah kebijakan luar negeri yang ada; bahkan ia mungkin akan lebih tegas pada prioritas tertentu.


Masalah illegal fishing oleh kapal asing akan semacam pembuktian dan tantangan penting bagi pemerintahan Jokowi mendatang dan hampir pasti akan menciptakan ketegangan dengan kekuatan maritim lain yang muncul: China. China hampir satu-satunya negara yang nelayannya beroperasi secara ilegal di perairan Indonesia. Aksi satu-satunya nelayan yang secara langsung didukung atau didorong oleh kekuatan koersif layanan keamanan negara China di laut.


Kehadiran China yang memperluas daerahnya di wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan semakin membawa nelayannya dan organisasi keamanan maritim China, ke dalam kontak langsung dan sering konfrontasi dengan orang-orang dari Indonesia. Sementara Kementerian Luar Negeri Indonesia terus mempertahankan pernyataan tidak ada sengketa antara China dan Indonesia, padahal tindakan China sebaliknya.


Sejumlah insiden terjadi di perairan Indonesia sejak 2010, yang akhirnya terbukti pasukan keamanan Indonesia gagal menghalau nelayan Cina yang beroperasi secara ilegal di dalam ZEE yang diklaim Indonesia. Upaya Indonesia untuk menegaskan yurisdiksi Indonesia di ZEE yang diklaim mulai membentuk pola kegagalan yang terus-menerus, pola yang jika dibiarkan tidak berubah, akhirnya dapat membahayakan efek deteren dari postur militer Indonesia di sejumlah wilayah serta dasar hukum bagi klaim wilayah.


Yang terbaru dari insiden tersebut terjadi pada bulan Maret 2013. Sejak saya pertama kali menulis tentang insiden itu akhir tahun lalu, rincian baru tentang kejadian itu akhirnya datang, termasuk penggunaan kemampuan perang-elektronik oleh Kapal Maritime Law Enforcement (MLE) Yuzheng 310 China. Berdasarkan laporan kapten Indonesia sendiri, serta penyelidikan berikutnya dan analisa, sangat mungkin dalam insiden itu kapal Yuzheng 310 menghentikan /men-jamming komunikasi dari kapal Hiu Macan 001 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP).


Berdasarkan deskripsi dari kapten kapal Hiu Macan 001 tentang peristiwa itu, Kapal Yuzheng 310 telah menonaktifkan kemampuan kapal KKP untuk menerima komunikasi dari markasnya di darat, dalam upaya untuk memutuskan kemampuan kapal dari fungsi command and control (C2). Mungkin Yuzheng 310 akan dan telah menghitung -kombinasi dengan langkah-langkah lain- tindakan itu akan memaksa kapten kapal Indonesia untuk membebaskan para tahanan China. Cara dan tindakan China itu mencapai efek yang mereka inginkan, tetapi mungkin saja dengan mudah membawa ke situasi yang berbahaya jika kapten KKP Indonesia malah memutuskan untuk tidak menyetujuinya.

Patroli yang terus menerus di daerah yang dilakukan China Coast Guard sekarang, mungkin akan berhadapan dengan Jokowi sebagai tes awal kepemimpinannya. Skenario krisis yang mungkin tidak berbeda dengan yang terjadi di bulan Maret 2013. Masih harus dilihat, apakah pemerintahan baru menyadari potensi pelanggaran itu dan siap merespon secara efektif. Kita lihat saja. 
Sumber : JKGR

Skyshield Gun Missile Tampil Pada HUT TNI

Senjata pertahanan udara teranyar yang dimiliki Korpaskhasau Skyshield Gun Missile 35 mm MK-2 akan ditampilkan pada peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Madura Mako Armatim Surabaya pada 7 Oktober mendatang. 


Skyshiel Gun Missile merupakan sistem pertahanan udara titik (Short Range Air Defence/ SHORAD) yang dikembangkan oleh perusahaan Swiss Oerlikon Contraves salah satu perusahaan persenjataan Rheinmetall Jerman. 


Sistem senjata Skyshiel Gun Misille terdiri dari dua unit meriam revolver kaliber 35 mm (1,38 inci), satu sistem sensor pengendali/radar dan pos komando secara terpisah, juga dilengkapi dengan dua rudal darat ke udara jenis Chiron buatan Korea Selatan yang sudah terintegrasi dengan Skyshield Gun Sistem sehingga membuat jangkauan radar lebih luas dan efektif, sehingga sekaligus mengembangkan pertahanan titik menjadi pertahanan wilayah/area. 


Sky Gun Misille memiliki amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and Destruction) kaliber 35 mm yang dapat menyembur menjadi 202 pecahan dan membentuk semacam perisai (Metal Spin-stabilised Projectiles) saat mendekat target, sehingga kemungkinan target lolos dari sasaran peluru hanya 10%. 



Sumber : TNI AU

Berita Foto : Latma Garuda Shield 2014

2 Apache Gun Ships fly near an active volcano in Indonesia during Garuda Shield 2014. Soldiers from the 1st Battalion, 25th Aviation Regiment - Gunfighters, 25th Combat Aviation Brigade, 25th Infantry Division and the Indonesian Army Aviation's Squadron 31 conduct the Combined Arms Live Fire Exercise Aviation Rehearsal.(U.S. Army photo by Sgt.1st Class Matthew Veasley, 16th Mobile Public Affairs Detachment)
Soldiers from the 1st Battalion, 25th Aviation Regiment - Gunfighters, 25th Combat Aviation Brigade, 25th Infantry Division and the Indonesian Army Aviation's Squadron 31 conduct the Combined Arms Live Fire Exercise Aviation Rehearsal.(U.S. Army photo by Sgt.1st Class Matthew Veasley, 16th Mobile Public Affairs Detachment)
Garuda Shield Exercise 2014
Garuda Shield Exercise 2014
Soldiers from the 1st Battalion, 25th Aviation Regiment - Gunfighters, 25th Combat Aviation Brigade, 25th Infantry Division and the Indonesian Army Aviation's Squadron 31 conduct the Combined Arms Live Fire Exercise Aviation Rehearsal.(U.S. Army photo by Sgt.1st Class Matthew Veasley, 16th Mobile Public Affairs Detachment)
Soldiers from the 1st Battalion, 25th Aviation Regiment - Gunfighters, 25th Combat Aviation Brigade, 25th Infantry Division and the Indonesian Army Aviation's Squadron 31 conduct the Combined Arms Live Fire Exercise Aviation Rehearsal.(U.S. Army photo by Sgt.1st Class Matthew Veasley, 16th Mobile Public Affairs Detachment)
A Bo-105 from the Indonesian Army Aviation's Squadron 31 fires rockets as part of the Combined Arms Live Fire Exercise Aviation Rehearsal during Garuda Shield 2014. The exercise is a bilateral, tactical military exercise sponsored by U.S. Army Pacific and hosted by the Indonesian Armed Forces. Approximately 1,200 personnel from U.S. Army and Indonesian Armed Forces will conduct a series of training events focused on peace support operations. (Photo by U.S. Army Sgt. Brooks Fletcher, 16th Mobile Public Affairs Detachment)

Soldiers from the 1st Battalion, 25th Aviation Regiment - Gunfighters, 25th Combat Aviation Brigade, 25th Infantry Division and the Indonesian Army Aviation's Squadron 31 conduct the Combined Arms Live Fire Exercise Aviation Rehearsal.(U.S. Army photo by Sgt.1st Class Matthew Veasley, 16th Mobile Public Affairs Detachment)

Soldiers from the 1st Battalion, 25th Aviation Regiment - Gunfighters, 25th Combat Aviation Brigade, 25th Infantry Division and the Indonesian Army Aviation's Squadron 31 conduct the Combined Arms Live Fire Exercise Aviation Rehearsal.(U.S. Army photo by Sgt.1st Class Matthew Veasley, 16th Mobile Public Affairs Detachment).
 
 




  Sumber : Kaskus

Yonif Mekanis 202/TM Latihan Uji Siap Tempur

Komandan Brigade Infanteri 1 Pengaman Ibukota/Jaya Sakti Kolonel Inf Andi Perdana Kahar berlaku sebagai Irup pada upacara pembukaan Uji Siap Tempur (UST) Tingkat Kompi Yonif Mekanis 202/Tajimalela. Rabu (24/09).
 

Kegiatan ini merupakan Program Kerja Brigif 1 Pam Ibukota/Jaya Sakti. Uji Siap tempur juga merupakan salah satu proses rangkaian kegiatan yang dimulai dari latihan-latihan sebelumnya mulai dari tingkat perorangan, Regu, Peleton, Kompi sampai dengan tingkat satuan diatasnya sesuai dengan siklus latihan yang berkesinambungan. Serta untuk melihat hasil yang telah dicapai dalam latihan sebelumnya dan untuk mengukur tingkat kesiapan tempur Kompi Mekanis di satuan Yonif Mekanis 202/Tajimalela.


Kegiatan latihan Uji Siap Tempur (UST) tingkat Kompi ini dilaksanakan mulai tanggal 22-24 Maret 2014, dan diikuti oleh 1 Kompi Mekanis Yonif Mekanis 203/AK dipimpin Kapten inf Fatwanul sebagai Komandan Kompi Mekanis dan menggunakan daerah latihan Dawuan Krawang, Jawa Barat. Dengan Kekuatan 100 orang personiil dan Ranpur Anoa sebanyak 13 Unit, dan secara langsung penilaian di lapangan oleh Kapten Inf Bambang Budi Hartanto.
 

Dalam Uji Siap Tempur (UST) tingkat Kompi Yonif Mekanis 202/Tajimalela TA. 2014 akan diujikan beberapa materi diantaranya Kompi Mekanis dalam gerak maju untuk kontak, Kompi Mekanis dalam serangan, Kompi Mekanis dalam pertahanan, Kompi Mekanis dalam pemindahan kebelakang dan Kompi Mekanis dalam Eksploitasi dan pengejaran.


Dalam amanatnya Danbrigif-1/PIK/JS menyampaikan beberapa penenekanan untuk menjadi pedoman para prajurit Yonif Mekanis 202/TM, dalam menggunakan daerah latihan milik masyarakat dan merupakan aset pemerintah, agar semua prajurit bertanghgung jawab untuk menjaga dan memperkecil kemungkinan kerusakan sarana umum milik masyarakat. 

Prajurit satuan Infanteri Mekanis dimana kalian menggunkan kendaraan tempur, agar selalu berpedoman pada prosedur penggunaan dan pengoperasian kendaraan tempur dari resiko kerusakan dan upayakan sedapat mungkin agar tidak ada kecelakaan sedikitpun. Perhatikan faktor keamanan setiap pergeseran pasukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


Latihan Uji Siap Tempur (UST) tingkat Kompi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertempur Satuan Tingkat Kompi serta menguji kemampuan perorangan dalam jabatannya ditinjau dari aspek taktik dan tehnik tempur serta kerjasama / kekompakan satuan untuk melaksanakan tugas tempur dalam rangka operasi lawan musuh.



Sumber : TNI AD

Indonesia Desak Penghapusan Hak Veto Di DK PBB

Indonesia konsisten menolak penggunaan hak veto oleh anggota-anggota tetap DK PBB dalam situasi kekejaman massal, seperti genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pembersihan etnis. Pernyataaan ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa pada pertemuan tingkat menteri yang diselenggarakan oleh Perancis dan Meksiko bertajuk “Pengaturan Hak Veto terhadap Kekejaman Massal” di New York, 25/9 lalu.

"Hingga hari ini posisi tersebut belum berubah,” tegas Marty di pertemua yang dihadiri sebanyak 32 negara, dengan 26 negara termasuk Indonesia, diwakili oleh pejabat tingkat menteri. Pertemuan diketuai secara bersama oleh Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius dan Menteri Luar Negeri Meksiko, Jose Antonio Meade. "Hak veto adalah anakronistik dan harus dihapus sepenuhnya,” desak Marty.

Namun menyadari tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan kondisi ideal tersebut, Menteri Luar Negeri mendukung inisiatif Perancis terkait pembentukan code of conduct penggunaan hak veto di antara negara-negara anggota tetap DK PBB, sebagai langkah awal yang baik untuk memperkuat kredibilitas dan efektifitas kerja organ PBB dimaksud.

Mayoritas negara yang hadir di dalam pertemuan mendukung proposal Perancis mengenai pembentukan code of conduct penggunaan hak veto dan sependapat dengan Indonesia bahwa regulasi penggunaan hak veto merupakan unsur kunci dalam menciptakan DK PBB yang lebih representatif, efektif, transparan dan akuntabel.

Penyalahgunaan hak veto dalam penanganan situasi kekejaman massal, seperti genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pembersihan etnis dianggap telah melumpuhkan DK PBB dalam melaksanakan tugasnya untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, berdasarkan mandat Piagam PBB.



Sumber : Jaringnews

Kedatangan Empat Super Tucano Batch Kedua

Empat pesawat tempur intai-sergap serba guna, EMB-314 Super Tucano tiba di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat dan langsung bergabung dengan empat unit Super Tucano terdahulu di Skuadron Udara 21 Wing Udara 2.

Tidak kurang Panglima Komando Operasi Udara II, Marsekal Muda TNI Abdul Muis, menyaksikan kehadiran touch down Super Tucano di landas pacu, bersama komandan pangkalan udara, Marsekal Pertama TNI Sungkono.


Super Tucano datang secara bertahap. Pada tahap pertama datang empat unit pada awal September 2012 lalu, yang saat mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma masih bernomor registrasi eksperimental tanpa slot dan pod persenjataannya.


Keempat batch perdana itu kemudian diberi nomor registrasi TT-3101, TT-3102, TT-3103, dan TT-3104. Lalu empat unit Super Tucano pada batch kedua ini diberi nomor register TT-3105, TT-1306, TT-1307 dan TT-1308. Kode TT pada awal angka bermakna tempur taktis.


Super Tucano merupakan pesawat terbang turbo prop bermesin tunggal yang diketahui sangat lincah dan cocok untuk operasi penyergapan dan pencegatan di darat, intelijen aju, patroli darat dan maritim terbatas, dan misi-misi militer lain, di antaranya pengeboman dan sabotase.
Dia didedikasikan menggantikan pesawat tempur handal battle proven OV-10F Bronco buatan Rockwell International, Amerika Serikat, yang sejak dibeli pada 1975-1976 dalam kekuatan satu skuadron penuh, belum pernah gagal menjalankan misinya.


Ada perbedaan mendasar antara Super Tucano dengan Bronco, yaitu Bronco mampu membawa kargo barang atau empat peterjun payung bersenjata lengkap, atau dua tandu untuk mengevakuasi personel yang terluka dari medan operasi.


Salah satu kesamaannya adalah sanggup lepas-landas dan mendarat dari landas pacu yang terbatas dan darurat dengan dukungan darat sekedarnya. Selain itu, sama-sama dilengkapi kanon 20 milimeter yang pas untuk straffing (berondongan peluru dari udara) terhadap sasaran bergerak dan statis di darat.


Hingga akhir 2014, diharapkan ke-16 Super Tucano yang dibeli dari Embraer SA, Brazil, telah lengkap dan bisa beroperasi penuh.

Spesifikasi Super Tucano di antaranya: kemampuan manuver 3,5 g sampai 7 g, kecepatan maksimum 590 km/jam, ketinggian maksimum 31.000 kaki dpl. Persenjataan AIM-9 sidewinder, AAM-1 piranha, bom MK-81 dan MK-82, roket FFAR. Sistem navigasi digital, sistem kendali terintegrasi HOTAS, bisa dipakai intai taktis karena memiliki pod FLIR dan DLIR, bisa beroperasi mandiri dgn dukungan minimal dan cocok dgn topografi serta kontur/iklim tropis basah. 
Sumber : Antara

Berita Foto : Kedatangan Empat Super Tucano Batch Kedua

Indonesia Kembali Datangkan 4 Pesawat Super Tucano

Pesawat tempur taktis ringan, Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di Desa Saptorenggo, Pakis, Malang, 26 September 2014.



Indonesia Kembali Datangkan 4 Pesawat Super Tucano

Pesawat tempur taktis ringan Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di Pakis, Malang, 26 September 2014. Super Tucano diterbangkan langsung dari pabriknya, Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), di Sao Paulo, Brasil. 
Indonesia Kembali Datangkan 4 Pesawat Super Tucano

Personel Skadron Udara 21 memasukkan Pesawat Super Tucano EMB-314/A-29 ke shelter usai tiba di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, 26 September 2014. 
Indonesia Kembali Datangkan 4 Pesawat Super Tucano

Tiga dari empat ekor pesawat tempur taktis ringan Super Tucano, terparkir di shelter Skadron Udara 21 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Desa Saptorenggo, Pakis, Malang, Jawa Timur, 26 September 2014. Indonesia mendatangkan 4 tersebut untuk menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang sudah pensiun pada Oktober 2010. 
Indonesia Kembali Datangkan 4 Pesawat Super Tucano

Indonesia mendatangkan 4 Pesawat Super Tucano EMB-314/A-29 dari Brasil di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Pakis, Malang, 26 September 2014. Kini TNI Angkatan Udara telah mempunyai 8 pesawat Super Tucano. TEMPO/Abdi Purmono
Indonesia Kembali Datangkan 4 Pesawat Super Tucano
Pilot asal Brasil turun dari kokpit pesawat Super Tucano yang diterbangkan ke Skadron Udara 21 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Pakis, Malang, Jawa Timur, 26 September 2014. Pesawat taktis ringan tersebut di datangkan dari Brasil dan diterbangkan selama 16 hari.   Sumber : Tempo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Coupons