Total Pageviews

Monday, June 2, 2014

Presiden Beri Arahan Perwira Tinggi TNI Dan Polri

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan arahan kepada para perwira tinggi TNI dan Polri terkait pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada Juli 2014.

"Apel perwira tinggi TNI Polri adalah inisiatif saya, acara ini saya pandang perlu dan penting untuk diselenggarakan," kata Presiden saat membuka pengarahannya di Kementerian Pertahanan di Jakarta, Senin.

Pengarahan tersebut, menurut Presiden disampaikan secara terbuka dan diliput oleh media massa agar rakyat dapat mengikuti dengan benar dan tidak menjadi fitnah. 

"Maklum ini adalah musim kampanye presiden, politik makin panas, saling curiga, saling intip mengintip, oleh karenanya kita buka agar rakyat bisa mengikuti, sekaligus prinsip transparansi," kata Presiden.

Dalam pengarahannya presiden mengatakan, ada dua tugas pokok TNI - Polri. Pertama, Polri dibantu TNI bertugas untuk memastikan agar pemilu berjalan secara tertib dan lancar sesuai dengan amanat Undang -Undang.

Kedua, menurut Presiden Yudhoyono terkait dengan upaya terus menjaga netralitas TNI - Polri dalam pemilihan umum termasuk pemilihan presiden.

"Penilaian saya, terhadap apa yang disampaikan pada 2009 dan 2014, TNI dan Polri telah dapat melaksanakan dua tugas itu, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan," kata Presiden.

Pengarahan Presiden Yudhoyono diikuti oleh 282 perwira tinggi dari berbagai jajaran TNI - Polri dan di Kementerian/Lembaga lainnya.

Presiden Yudhoyono selalu menggelar pengarahan dalam menghadapi pemilu sejak 2009 lalu. Presiden sebelumnya juga menggelar pengarahan pada Januari 2014 lalu terkait pelaksanaan pemilu legislatif 2014.

Rancangan Tradisi Penyambutan Presiden Baru

Sejak kemerdekaan pada 1945, Indonesia belum memiliki tradisi penyambutan presiden baru, sehingga Presiden Susilo Yudhoyono berencana merancang tradisi baru suksesi kepemimpinan negara itu.

"Saya merancang tradisi baru, pada 20 Oktober. Setelah sama-sama hadiri sidang MPR, saya akan bersiap di istana untuk sambut presiden yang baru, dengan upacara militer yang baik," kata kata Yudhoyono saat memberikan arahan kepada para perwira tinggi TNI di Jakarta, Senin.

Presiden dalam ketatanegaraan dan hukum formal Indonesia merupakan lambang negara, kepala pemerintahan dan kepala negara, sekaligus panglima tertinggi TNI.

Yudhoyono melanjutkan,"Kami berdua, yang lama dan baru, akan terima penghormatan, masuk ke dalam istana; perpisahan dengan perangkat kepresidenan, setelah itu saya kembali ke masyarakat luas." 

Sumber : Antara

TNI AU Tak Mau Bandara Halim Total Komersial

TNI Angkatan Udara (AU) menolak bandara Halim Perdana Kusuma jadi komersial secara penuh. Karena bandara Halim ingin digunakan TNI AU secara maksimal untuk pelatihan pertahanan dan keamanan negara.

“Kita mohon masyarakat, kebutuhan keamanan dan pertahanan harus fleksibel,” ujar Kepala Sesi Base Operation Lanud Halim Perdanakusuma, Setiawan di Bandara Halim, Minggu (1/6/2014).
 

TNI AU saat ini membutuhkan lapangan terbang untuk latihan. Karena itu TNI AU hanya hanya memberikan 74 slot penerbangan untuk penerbangan komersial, sedangkan sisanya dimiliki TNI AU.
 

“Kita harus bisa bedakan antara kebutuhan pelayanan masyarakat, masalah pertahanan dan keamanan, protokoler dan training,” ungkap Setiawan.
 

Saat ini TNI AU bersama Kementerian Perhubungan dan airnav membuka sky aviation. TNI AU mengijinkan beberapa investor masuk, karena masih ada beberapa slot. Dari 74 slot penerbangan, 32 slot sudah diambil oleh Citilink Indonesia.

“Silahkan masuk ke dalam (bandara Halim), tapi likuiditas perusahaan masih cari investor silahkan mereka masuk,” papar Setiawan.



Sumber : Tribunnews

Usai Skandal Penyadapan, Abbott Ingin Berbaikan dengan SBY

Usai Skandal Penyadapan, Abbott Ingin Berbaikan dengan SBY


Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, berencana untuk bertemu dengan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Rabun anti. Pertemuan itu bertujuan untuk menormalkan hubungan Australia dan Indonesia.
 
“Pertemuan dijadwalkan berlangsung di Batam, Indonesia,” tulis The Australian, Senin (2/6/2014). Abbott ingin berbaikan dengan Presiden SBY, setelah hubungan kedua negara retak akibat skandal penyadapan yang dilakukan intelijen Australia tahun 2007.
 
Dalam skandal yang dibocorkan bekas kontrator NSA, Edward Joseph Snowden itu, intelijen Australia menyadap ponsel SBY, istrinya dan beberapa pejabat tinggi Indonesia. Kasus itu sejatinya terjadi sebelum Abbott menjabat sebagai PM Australia. Tapi dibocorkan Snowden, ketika Abbott memimpin Australia.
 
Akibat penyadapan itu, Indonesia menghentikan kerjasama dengan Australia. Abbott juga tidak pernah secara terbuka menyampaikan permintaan maaf, seperti yang dituntut pemerintah Indonesia.
 
Pertemuan Abbott dan SBY telah dijadwalkan, sebelum Abbott terbang ke Eropa untuk memperingati D-Day (peringatan Perang Dunia II).
 
Pulau Batam juga menjadi tempat rekonsiliasi antara mantan Perdana Menteri John Howard dan SBY tahun 2006. Hubungan kedua pemimpin ini mengalami masalah terkait sejumlah warga Papua yang mencari suaka di Australia.
 
Sebagai langkah perbaikan hubungan Indonesia dan Australia, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema telah kembali ke Canberra setelah ditarik SBY beberapa bulan lalu. Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, juga telah bernegosiasi soal kode etik spionase antara kedua negara.

Arhanudri Tembak Pesawat pada Latgab TNI

Prajurit dari kesatuan Baterai Arhanudri 1/Kostrad menguji coba meriam Type 80 Giant Bow kaliber 23mm di Puslatpur Marinir Baluran, Asembagus, Situbondo. Target penembakan adalah Large Target Drone/LTD (photos : Republika, Arhanudri)   

Situbondo (Antara Jatim) - Prajurit Artileri Pertahanan Udara Ringan (Arhanudri) Kostrad menembak pesawat yang disimulasikan sebagai musuh pada persiapan Latihan Gabungan (Latab) TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Jumat.



Prajurit di bawah pimpinan Letda Angga Trisna itu menembak pesawat sejenis aeromodeling dengan meriam Giant Bow kaliber 23 mm buatan Tiongkok. Meriam dengan jarak jangkau 2.500 meter itu adalah senjata dengan sasaran utama helikopter.


Setelah pesawat berwarna oranye itu berputar-putar di udara, meriam yang digerakkan oleh senjata dengan dua laras itu mampu menembak sasaran. Pesawat tersebut jatuh pada posisi tak jauh dari lokasi penembakan.



Kegembiraan terpancar dari para prajurit atas keberhasilan itu. Mereka bersorak. Setelah dilakukan evaluasi dari komandan peleton, mereka meneriakkan yel-yel kebanggaan satuan mereka. Setelah keping-keping pesawat diambil, mereka kemudian membawa reruntuhan itu untuk difoto bersama. 

(Antara)

Mobilisasi Udara Awali Latgab TNI

Periode utama latihan gabungan TNI di Kawasan Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir-5 Baluran Asembagus, Situbondo, resmi dimulai kemarin.

Geladi perang tersebut diawali dengan operasi mobilisasi udara (Mobud) yang berlangsung sejak Sabtu (31/5) lalu. Sejumlah helikopter serbu menjadi aktor utama dalam geladi tersebut.
   
Kapuspen TNI Mayjen Mochamad Fuad Basya dalam keterangan persnya kemarin menjelaskan, skenario perang yang dilakukan adalah pengejaran musuh yang hendak menginvasi Indonesia. Helikopter-helikopter tersebut berfungsi untuk mobilisasi pasukan dan meriam.
   
Upaya Exfiltrasi melibatkan 45 personel pasukan khusus, yang terdiri dari 20 orang Sat-81 Kopassus, 15 personel Denjaka TNI AL, dan 10 prajurit Denbravo TNI AU. Pasukan tersebut terbang malam dengan dua Heli Bell dan dibantu alutsista Night Vision Google.
       "
Satuan khusus tersebut ditugaskan menghancurkan sasaran di Pulau Nusakambangan, Cilacap," terang Fuad. Sesuai fungsinya, satuan khusus tidak berperang berhadapan dengan musuh, melainkan menyusup untuk menghancurkan objek vital dan sumber daya milik lawan.
      
Sedangkan, di Asembagus, 160 prajurit Yon 411/Raider diterjunkan dari 20 helikopter serbu. Mereka dikawal enam Heli serang terdiri dari empat MI 35 P dan dua BO 105.
 
"Setiap kali ada pergeseran posisi prajurit, helikopter pengawal memberi tembakan perlindungan dari musuh," tuturnya.
   
Munisi yang ditembakkan antara lain Roket S 8 Kom 80 MM, Canon 30 MM dan Folding Roket Fin Areal Rocket (FFAR). Sejumlah alutsista berupa meriam Howitzer terbaru juga diikutsertakan. Meriam-meriam itu diposisikan di pantai Banongan Asembagus, bersamaan dengan penembakan rocket missile Grad 70.
   
Fuad menambahkan, geladi tersebut diawasi langsung oleh Direktur Latgab TNI Letjen Lodewijk F. Paulus.
Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan datang besok (3/6) untuk menyaksikan sesi utama geladi perang. "Latgab akan diakhiri pada 5 Juni," tambahnya. 




Sumber : JPNN

Operasi Mobud Masuk Skenario Latgab TNI Di Asembagus

Direktur Latihan Gabungan (Dirlatgab) TNI Letjen TNI Lodewijk F. Paulus didampingi Wadirlatgab TNI Mayjen TNI Serunting Sakti dan pejabat tinggi lainnya melihat langsung pelaksanaan gelar Operasi Mobilisasi Udara (Mobud) di Kawasan Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir-5 Baluran Asembagus, Situbondo Jawa Timur, Minggu (1/6/2014).

Operasi Mobud ini dalam rangka mengejar musuh di daerah Asembagus Komplek yang termasuk dalam skenario Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014.
 

Penerbad dalam tugasnya mendukung Satuan Tugas (Satgas) Pasukan Khusus untuk melaksanakan Exfiltrasi menggunakan 2 Heli Bell dan terbang pada malam hari.
 

Sedangkan Satgas Passus sendiri berjumlah 45 orang terdiri dari 20 Sat-81, 15 Denjaka dan 10 Denbravo, dengan menggunakan Alutsista Night Vision Google (NVT).
 

Satgas Passus ini melaksanakan penghancuran sasaran di wilayah Nusa Kambangan Cilacap, Jawa Tengah.
 

Selain itu Penerbad juga menunaikan Sling Load yaitu mengangkut Meriam 105 MM untuk pindah kedudukan Stelling Armed untuk mendekatkan kesasaran karena tembakan tidak terjangkau, menggunakan 3 Heli MI 17 V5.
 

Penerbad juga mendukung pergeseran pasukan Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) yaitu memberikan bantuan tembakan menggunakan 4 Heli MI 35 P dengan Munisi Roket S 8 Kom 80 MM, Canon 30 MM dan 3 Bolco (BO) 105 dengan Folding Roket Fin Areal Rocket(FFAR).
 

Dalam Operasi Mobud tersebut, Penerbad juga menggunakan 6 Heli serang terdiri dari 4 MI 35 P, 2 BO 105 sebagai Kawal Mobud. Selanjutnya 20 Heli Serbu terdiri dari 18 Bell 412 buatan PTDI dan 2 Bell 205 A-1.
 

Ke-20 heli serbu tersebut mengangkut 160 Prajurit dari Yonif 411/Raider, kemudian meluncur dengan tali dari pesawat (Fast Roop).
 

Selain menyaksikan Operasi Mobud, sore harinya Dirlatgab TNI juga berkesempatan untuk mencoba penembakan koreksi Meriam Howitzer, dilanjutkan penembakan Rocket Misile (RM) Grad 70 oleh personel Yon Arhanud Marinir di Pantai Banongan Asembagus Situbondo.
 

Kemudian Dirlatgab TNI menyaksikan penembakan Meriam Giant Bow Kaliber 23 MM Arhanudri I/Kostrad. Sementara itu, Armed 10/Kostrad Braja Musti juga melakukan uji coba penembakan Meriam KH 178 2 Baterai 12 pucuk, Meriam 105/Tarik 1 Baterai 6 Pck, Meriam 76 Gunung 1 Baterai 6 Pck dan Meriam 105/Tarik.



Sumber : Tribunnews

2020 Perang Beralih Ke Asia Pasifik...!!!

“Zona Perang” AS dari Timur Tengah Kini Berfokus ke Kawasan”


Kunjungan Presiden AS, barack Obama disambut Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (photo: AP)
Kunjungan Presiden AS, barack Obama disambut Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono

“Worst Case Scenario:
Are You
Ready To War
Indonesia”



“Belum ada negara ASEAN yang punya kemampuan seperti Indonesia.!” Ya, inilah yang dikatakan Prof. Ann Marie Murphy, seorang peneliti senior di Weatherhead East Asia Institute, Univ. Columbia.


Langkah pemerintah Amerika Serikat mengubah fokus mereka ke Asia akan semakin membebani Indonesia sebagai negara berpengaruh di ASEAN. Indonesia dituntut memainkan peranan pendorong dan penyeimbang berbagai konflik di Asia.


Menurut Murphy, Indonesia akan memiliki peran penting dalam menyokong ASEAN dari belakang.


“AS menurunkan 60 persen kekuatan Angkatan Lautnya ke Asia. Sebanyak 500 tentara AL AS akan tugas bergilir di Darwin, totalnya akan berjumlah 2.500 tentara dalam beberapa tahun ke depan,”.


image002
Prof. Ann Marie Murphy, Peneliti senior di Weatherhead East Asia Institute, Univ. Columbia.
Adu kepentingan kemudian terjadi di tubuh ASEAN. Salah satu contohnya adalah dengan tidak tercapai komunike dalam KTT ASEAN tahun 2012 lalu. Saat itu, Kamboja yang menjadi ketua ASEAN menolak komunike yang mendesak China menyelesaikan konflik perairan tersebut.


Seperti telah diketahui bahwa Kamboja adalah salah satu sekutu China di Asia Tenggara. Dalam buntunya situasi ini, kata Murphy, Indonesia menunjukkan peran pentingnya. Peran Indonesia terpenting adalah menjembatani antara kepentingan China dan ASEAN dalam konflik Laut China Selatan (LCS).


“Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa melakukan shuttle diplomacy,” jelas Murphy. Kala itu, Natalegawa secara maraton mengunjungi negara-negara ASEAN untuk menyatukan suara. “Berkat kerja keras Indonesia, ASEAN akhirnya satu suara dengan menelurkan beberapa poin kesepakatan soal Laut China Selatan. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih punya pengaruh kendati tidak menjabat ketua ASEAN,” Murphy menegaskan.


Peran inilah yang diharapkan dapat dimainkan Indonesia saat AS masuk ke Asia. Murphy mengatakan, ketua-ketua ASEAN berikutnya belum bisa menyamai kepemimpinan Indonesia, terlebih di tengah adu kepentingan negara-negara besar di Asia.



image003“Kepemimpinan ASEAN berikutnya, yaitu Brunei, Laos dan Myanmar, masih perlu bantuan Indonesia. Mereka belum bisa menyatukan negara-negara yang adu kepentingan di Asia, seperti India, China dan Jepang. Ini bukan tugas yang mudah bagi Indonesia,” (seperti Presiden Filipina yang berkata, “SBY “Indonesia” adalah kakak bagi Asean” ? mantaabb! ) hmm..kakak keduanya Asean siapa ya kira kira?

AS Tempatkan Pasukan di Sonotan..!!!


Sebanyak 200 pasukan Amerika Serikat telah tiba di Australia sejak April 2012 lalu sebagai gelombang pertama dari 2.500 pasukan yang direncanakan sampai tahun 2017 mendatang.
 

“Penempatan pasukan AS di Darwin ini merupakan evolusi dari berbagai kegiatan dan pelatihan Militer kedua negara dalam kerja sama militer yang sudah dibuat sebelumnya”.


Rencananya AS akan menempatkan sebanyak 2.500 prajuritnya di Australia pada 2017 nanti. Penempatan ribuan pasukan AS di Darwin ini menunjukkan pergeseran strategi global yang sangat signifikan. Terkait dengan penempatan ribuan pasukan AS ini, Smith menyatakan bahwa kemungkinan besar AS akan menggunakan Pulau Cocos yang terpencil sebagai pangkalan militer AS.


image004Salah satu media Amerika Serikat Washington Post melaporkan bahwa rencananya militer AS akan menempatkan pesawat tempur berawak dan tidak berawak yang dikenal dengan nama Global Hawk.


Menanggapi pernyataan dan situasi tersebut, pemerintah Indonesia bereaksi dengan mengirim nota protes kepada Pemerintah Australia dan AS dan meminta penjelasan terkait rencana pembangunan pangkalan militer AS tersebut. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Indonesia Brigadir Jenderal Hartind Asrin berpendapat bahwa sebaiknya pemerintah Australia dan AS menjelaskan apa tujuan pembangunan pangkalan tersebut untuk menghindari kesalahpahaman.


Dan ternyata bukan hanya Indonesia saja yang bereaksi, China juga merasa terganggu dengan rencana AS ini dan menilai hal ini sebagai upaya mengimbangi kekuatan dan pengaruh China di Asia-Pasifik. China juga menuduh Australia dan AS memperkuat sekutunya dalam sengketa Laut China Selatan. Pasalnya, akhir-akhir ini China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan saling berebut wilayah di Laut China Selatan yang diyakini mengandung persediaan minyak dan gas yang melimpah.

Pangkalan AS di Darwin, China Kecam Australia


China menunjukkan kejengkelan atas meningkatnya hubungan kerja sama pertahanan antara Australia dan Amerika Serikat, terutama setelah Negeri Paman Sam itu mengirimkan kontingen pertama dari total 2.500 tentara yang akan berbasis di Darwin sejak April 2012.



image005Kecaman itu dialamatkan kepada Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr. “Saya kira saya bisa meminjam kata-kata dari salah satu pejabat yang saya temui, dan saya yakin ia adalah sang menteri luar negeri: masa-masa persekutuan ‘Perang Dingin’ telah lama berakhir,” ujar Carr, yang menggantikan Kevin Rudd.


Australia memilih merekatkan kerja sama militer dengan Amerika Serikat, hal yang dikritik pengamat militer China, Song Xiaojun. Menurutnya, Australia tidak mungkin bisa sekaligus menjaga hubungan dengan China dan Amerika Serikat. “Cepat atau lambat, Australia harus memilih siapa yang akan menjadi ‘godfather’ baginya. Semuanya bergantung dari seberapa kuat calonnya, dan seberapa strategis lingkungannya,”



image006Tak hanya memperkuat tali kerjasama dengan Australia, Amerika Serikat pun mempererat hubungan luar negerinya dengan beberapa negara Asia Tenggara. China menganggap strategi itu sebagai upaya ‘pengepungan.’

Cina Latihan Perang di dekat Pulau Christmas Australia


TNI AL: Kapal perang China telah “mengantongi” izin untuk latihan di selatan Pulau Jawa pada Februari 2014 lalu. Ternyata latihan perang China itu menjadi perhatian Australia.


Kapal-kapal perang China menggelar latihan di dekat perairan Indonesia, sebelah selatan lepas pantai Pulau Jawa. Lokasi ini juga berada dekat Pulau Christmas yang merupakan milik Australia. Latihan yang digelar China itu diintai seksama oleh Australia.


Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, mengatakan latihan tiga kapal perang China itu telah diketahui oleh pemerintah Republik Indonesia. China meminta izin kepada atase pertahanan Kedutaan Besar RI di Beijing.



image007“Tak ada yang salah dengan latihan simulasi perang yang digelar AL China,” kata Untung, Jumat 14 Februari 2014. Salah satu latihan meliputi cara mengatasi perompakan.


Untung mengatakan, berdasarkan pemantauan instansinya, AL China taat prosedur saat melintasi perairan Indonesia. “Mereka melewati perairan ALKI yaitu, ALKI-1 dengan rute dari Laut China Selatan, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Sunda, lalu terakhir menuju Samudera Hindia,”. Untuk rute pulang, ketiga kapal perang China itu akan melalui ALKI-2, yakni Selat Lombok, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Sawu, Laut China Selatan, dan kembali ke pangkalan mereka di Kota Hainan, China.
 

Menurut Untung, AL dari negara manapun berhak untuk memproyeksikan kekuatannya di laut internasional. “Sepanjang mereka memiliki kekuatan AL tingkat dunia atau disebut Blue Water Navy,”.


AL yang masuk kategori ini antara lain Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Sementara itu, China sedang menuju tahapan Blue Water Navy.

China Latihan Perang di Selatan Jawa, Australia Kirim Pengintai 


Kapal-kapal perang China diketahui gelar latihan pertama di dekat perairan Indonesia di sebelah selatan lepas pantai Pulau Jawa dan dekat Pulau Christmas, yang merupakan milik Australia. Langkah ini menunjukkan makin percaya dirinya militer China di tengah sengketa teritorial dengan sejumlah negara di Laut China Selatan dan Laut China Timur.


Pesawat AP-3C Orion diterbangkan dari Pangkalan Angkatan Udara Edinburgh, dekat Adelaide, begitu militer Australia menerima laporan bahwa tiga kapal perang China bergerak mendekati perbatasan utara laut mereka awal Februari lalu.
 

Dari pantauan itu, rombongan kapal China itu terdiri dari dua destroyer dan satu kapal pendarat yang mampu mengangkut ratusan personel. Ini adalah kali pertama latihan militer China itu berlangsung dekat perairan Australia.


Juru bicara Kementerian Pertahanan Australia, David Johnston, mengaku pihaknya tidak diberitahu terlebih dahulu soal latihan itu. Namun China pun tidak berkewajiban memberitahu Australia.
 

Kalangan pengamat pun menyatakan bahwa latihan China itu legal karena masih berlangsung di laut internasional dan tidak menunjukkan tindakan yang bermusuhan. Namun manuver dari Beijing itu dipandang sebagai sinyal bahwa mereka makin percaya diri menjadi kekuatan baru maritim, yang secara fundamental bisa mengubah posisi strategis Australia.


Sinyalemen itu tidak semata-mata ditunjukkan ke Australia, namun juga kawasan Asia Pasifik dan juga sebagai pesan kepada AS dan India bahwa mereka tidak bisa dengan mudah memblokade jalur laut lewat Selat Malaka bila suatu ketika berkonflik dengan China.
 

“Ini bukan berarti latihan itu mengancam Australia, namun memang menunjukkan bahwa betapa besar perubahan yang sedang terjadi di kawasan dan betapa berbahaya untuk berasumsi bahwa China bisa bangkit secara ekonomi tanpa harus membuat perubahan strategis yang fundamental di kawasan”.


“China mengklaim 90 persen dari Laut China Selatan, yang seluas 3,5 juta kilo meter per segi. Beberapa negara atau entitas juga berkepentingan atas laut itu, seperti Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam”.

Militer Indonesia (Buka Mata.. Buka Telinga.. Rapatkan Barisan.. Kepakan Sayap.. Arungi Lautan… )


“Pergeseran kekuatan militer AS ke Asia Pasifik bukanlah hal sederhana. Bisa jadi, pada 8 tahun ke depan, “perang” perebutan sumber daya alam dan jalur perdagangan akan beralih ke kawasan ini. Indonesia harus menyiapkan diri untuk menghadapinya.” (Connie Rahakundini Bakrie, Pengamat Pertahanan dan Militer dari Universitas Indonesia)


Rencana AS menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi besar bagi kawasan ini, termasuk Indonesia.


Tahun 2020 itu tidak lama. Dalam 8 tahun ke depan, Indonesia sudah terkurung oleh pangkalan-pangkalan militer AS. Menurut pengamat Pertahanan dan Militer dari Universitas Indonesia Connie Rahakundini Bakrie, dengan kondisi seperti ini, jelas sekali, tidak tersedia waktu banyak bagi elite kita untuk segera mereposisi arah kebijakan luar negeri dan pertahanan Indonesia yang lebih tegas, strategis dalam menyikapi perubahan konstalasi politik di kawasan.



image0081. Bagaimana anda melihat dinamika perkembangan militer AS saat ini?
 

Kebanyakan dari kita, atau bangsa AS sendiri, tidak ingin mengakui, bahwa, AS telah mendominasi dunia melalui kekuasaan militernya. Dengan alasan kerahasiaan negara, warga AS sendiri sering tidak menyadari bahwa pendudukan pasukan-pasukan AS sesungguhnya telah mengepung planet bumi ini. Kecuali kawasan Antartika.


Pada perspektif dinamika politik global, kita bisa menyimak bagaimana kekaisaran militer AS semakin tumbuh menuju wujudnya tahun 2020 nanti. Saat ini tengah berproses, sejak Presiden Goerge Walker Bush menetapkannya pada 14 Januari 2004 lalu.


2. Bisa digambarkan seperti apa ‘Kekaisaran Militer AS’ itu?
 

Salah satu cara memahaminya, dengan memahami jumlah dan ukuran dari aspirasi “kekaisaran militer” AS tersebut. Lebih dari setengah juta tentara formal plus mata-mata yang terselimuti melalui jejaring lembaga donor, teknisi, guru, serta badan usaha sudah tersebar membentuk koloni di negara-negara lain.


Bukan hanya di darat, juga mendominasi lautan hingga samudera. Mereka membangun kekuatan Angkatan Laut yang hebat dengan mencantumkan nama-nama pahlawan mereka pada kapal induknya, seperti: Kitty Hawk, Constellation, Enterprise, John F. Kennedy, Nimitz, Dwight D. Eisenhower, Carl Vinson, Theodore Roosevelt, Abraham Lincoln, George Washington, John C. Stennis, Harry S. Truman, dan Ronald Reagan.


Selain itu, begitu banyak pangkalan rahasia dibangun dan difungsikan hanya sekedar untuk memonitor apa yang dikerjakan masyarakat dunia. Mereka mampu memonitor apa yang isi percakapan, surat menyurat baik lewat fax atau pun email antara satu sama lainnya, termasuk atas warga negara AS sendiri.


Di Okinawa, pulau paling selatan Jepang yang telah menjadi koloni militer AS selama 58 tahun, terdapat 10 pangkalan korps marinir, termasuk korps marinir Futenma dan stasiun udara yang menduduki 1,186 Ha di pusat kota.


Selain itu, di Inggris terdapat senilai US$5 miliar instalasi miliiter dan mata-mata AS yang disamarkan sebagai pangkalan Royal Air Force (RAF).

image009
Air Craft Carrier USS Nimitz
3. Sebenarnya berapa jumlah pangkalan militer AS di luar negaranya?
 

Diyakini jumlah pangkalan militer AS di luar negaranya jumlahnya telah mencapai lebih dari 1,000 pangkalan di negara berbeda. Bahkan, Pentagon sekalipun mungkin tidak tahu secara pasti jumlah setiap penghuninya. Data resmi dari Departement of Defence (DoD) pada laporan struktur tahun fiskal 2003 menyebut, Pentagon memiliki 702 pangkalan di luar negeri di 130 negara. Jumlah itu, belum termasuk 6.000 pangkalan di wilayah AS sendiri.


Pada pangkalannya di luar negeri, jumlah tentara AS yang tak berseragam mencapai 253,288 personel. Mereka juga mempekerjakan 44,446 orang lainnya sebagai staff tambahan lokal yang disewa.
 

Pentagon mengklaim, pangkalannya mencakup 44,870 barracks, hangars, rumah sakit, dan bangunan lain yang dibeli atau disewa sebanyak lebih dari 4,844 bangunan.


image0104. Bagaimana anda melihat kaitan kondisi ini dengan reformasi TNI?



Persoalan bertambah kompleks, ketika munculnya wacana bahwa demokrasi dan militer adalah 2 hal yang tak dapat disatukan. Disadari atau tidak, jika virus berpikir bahwa demokrasi dan militer adalah 2 hal yang tak dapat disatukan, dan sengaja disebarkan secara sistematis. Akhirnya akan membuat sipil semakin tidak memahami fungsi militer untuk kepentingan eksistensi negara.
 

Seolah-olah, militer tidak dibutuhkan lagi dalam negara berdemokrasi. Padahal, pembangunan demokrasi sebuah negara sangat butuh “pengawal”. Peran militer dalam menjaga demokratisasi di sebuah negara yang berdaulat, sangat penting. 


5. Asia Pasifik jadi target ekspansi AS selanjutnya, bagaimana anda melihatnya?
 

Perkembangan terkini kekaisaran militer AS, bisa disimak dari pernyataan Menteri Pertahanan, Panetta yang menyatakan bahwa 60 persen kekuatan militer AS akan pindah ke kawasan Asia Pasifik mulai 2012 hingga 2020.


Reposisi pangkalan tersebut ada dibawah kendali dan tanggung jawab Andy Hoehn, Wakil Menhan AS untuk bidang strategi. Hoen cs. mengatur tahapan implementasi akan apa yang disebut Goerge Bush dulu sebagai strategi perang pencegahan terhadap “persatuan negara-negara merah dan orang-orang jahat”


image011Negara-negara “persatuan orang-orang jahat” ini oleh AS telah diidentifikasikan sebagai “busur ketidakstabilan” yang tersebar dari mulai daerah Andes di Colombia terus ke arah Afrika Utara dan kemudian menyapu negeri negeri seberang Timur Tengah, hingga termasuk Filipina dan Indonesia.


Jadi, perang terhadap terorisme adalah sebagian kecil dari alasan untuk semua strategisasi militer AS di belahan dunia untuk membangun cincin baru dari Pangkalan militer sepanjang khatulistiwa untuk memperluas kekaisaran militer AS dalam mendominasi dunia. 
 

harus dicermati bahwa posisi kita Persis sama seperti saat Irak akan digempur melalui persiapan Operation of Enduring Freedom, dimana saat ini kita sama juga “sudah terkurung” oleh pangkalan-pangkalan ASU sejak titik di Diego Garcia, pulau Christmas, pulau Cocos, Darwin, Guam, Philippina, dan terus berputar hingga ke Malaysia, Singapore, Vietnam hingga kepulauan Andaman dan Nicobar beserta sejumlah tempat lainnya..


Kini.. doktrin pertahanan kita telah berubah dari yang semula Defensif sekarang menjadi Pre-Emptive (menyerang lebih dulu pihak yang akan menyerang) dengan kata lain “daripade ane kecolongan, mendingan ane gebuk duluan! )” ? didukung dengan alutista yang canggih dan modern, serta profesionalisme prajurit yang semakin meningkat serta kemandirian bangsa dalam segala aspek..


Maka, mulai saat ini dan kedepannya TNI dan dengan segenap dan dukungan seluruh rakyat Indonesia, akan menjadi ksatria pelindung dan penjaga kedaulatan Negara Republik Indonesia dan menyongsong masa depan Negara ini dengan kaki yang kuat.. badan tegap.. kepala tegak.. mata yang memandang luas ke pelosok Nusantara.. kita akan melewati tahun 2020, seraya berkata.. “Kamilah Putra dan Putri Bangsa Indonesia dengan merah darahku dan putih tulangku, Jayalah TNIku!!! Jayalah bangsaku!!! Jayalah Nusantaraku!!!”… 





Sumber : JKGR

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Coupons