Total Pageviews

Saturday, February 22, 2014

Persoalkan Penamaan KRI Usman Harun, Terlalu "Kecil" dan Tidak Perlu Ditanggapi

Pengamat Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya Basis Susilo MA mengatakan wilayah negara Singapura hanya separuh luasnya dibandingkan dengan Surabaya. Karena itu, jika Singapura masih mempersoalkan penamaan KRI Usman Harun, terlalu "kecil" dan tidak perlu ditanggapi.

Apalagi jika persoalan itu diangkat hingga ke Forum ASEAN. 

"Jadi, urusan ketersinggungan seperti itu tidak perlu dibawa ke Forum ASEAN, nanti toh akan hilang sendiri, kecuali kalau bersifat sengketa yuridis," kata Basis, seperti yang dikutip Antara, Surabaya, Minggu (23/2).

Basis menilai protes itu muncul hanya dari keinginan segelintir orang Singapura yang ingin menunjukkan "kebesaran" mereka. Menurut Basis, karena Singapura tak sebesar Surabaya, baik luas wilayah maupun jumlah penduduknya.

"Ada orang Singapura yang cemburu saja pada Indonesia, karena kelas menengah Indonesia sekarang banyak, sedangkan mereka sendiri tidak sebesar Surabaya, jadi protes itu jangan dibesar-besarkan, karena nanti akan berhenti sendiri," katanya.

Dikatakan lagi, pemerintah Indonesia harusnya pintar memilah persoalan dalam skala ASEAN. Bagi Basis persoalan protes penamaan KRI Usman Harun kecil.

"Kalau persoalannya kecil ya jangan menguras energi, justru sebaiknya hubungan kerja sama Indonesia dengan Singapura tetap ditingkatkan," katanya.

Basis mengatakan Indonesia justru harus fokus pada kerja sama yang saling menguntungkan. Persoalan kecil yang dibesar-besarkan dapat menganggu hubungan kerja sama kedua negara.

"Kalau persoalan sekecil itu dibesar-besarkan justru akan merugikan kedua negara itu, bahkan ASEAN, karena ada pihak ketiga yang akan diuntungkan dengan konflik yang tidak penting seperti itu," katanya.

Protes itu akan berhenti dengan sendirinya jika Indonesia tidak menanggapi.

"Biarkan saja, jangan ditanggapi berlebihan, nanti akan berhenti sendiri. Bagi kita, Usman dan Harun itu 'kan anak sendiri, lha wong anak sendiri kok nggak boleh diakui," ujarnya.

Basis menambahkan persoalan itu sendiri bahkan telah selesai saat tokoh Singapura Lee Kuan Ye mengaku penamaan Usman Harun.

"Lee Kuan Yew saja mengakui, lha kok sekarang disoal, namanya cari masalah, jangan ditanggapi saja," ujarnya lagi.

Sumber: Merdeka

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Coupons